Mohon tunggu...
Andini Assayyida
Andini Assayyida Mohon Tunggu... -

biasa saja.. lahir, Gowa 11 Ramadhan, 22 Fenruari 1994.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selokan Kering Parangtambung

6 Oktober 2011   13:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tertampar sehelai lendir hitam pekat..
berbisik tak sengaja, kegilaanmu semakin terseret oleh jarum jam..
hari ini sudah sore.. berhentilah memprotes waktu yang polos..
mereka tidak mengerti ibu..
sautan sautan daun itu,, makin menangis tanpa air mata,, beteriak dalam kediaman, berlari tanpa kaki..!!

kasihan Indonesia..! pakunya sudah karatan,, airnya sudah kelaparan,,
kebingungan bagai akar yang tak tahu kenapa si tanah tak jua komandokan permisi??

bagaimana aku bisa menyapu ruang ini,, kalau keping-keping wajahmu tak dapat ku tembus??

aaaaahhhhh..... sudaaahlaaah..!!
Gumammu menjawab,, hari sudah gelap,, sebentar lagi matahari menuju kasur,, tampaknya senyum bengisnya tak setuju pada embun yang sok suci..!!
karena sesungguhnya,, dia kotor oleh kedustaan..

heeeyy.. Indonesia..!!! hidungmu mimisan, matamu memar, badanmu gatal-gatal..
ooh kasihan Indonesia.. sungguh kasihann..
kau korban senyum keliru di kanvas sok putih..
coklat kulitmu sekarang sudah putih, karena panu sustermu yang menular..

kasihaan.. sungguh kasihaann....
tapi,, 1 inci di balik awan, ada yang menonton tv..
selokan kering parangtambung,
Juni 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun