Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin juga dibutuhkannya teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Tak jauh dari internet dan media sosial. Secara khusus media sosial merupakan suatu platform yang sangat membantu kita dalam berkomunikasi dan juga menyajikan berbagai informasi kepada seluruh penggunanya. Dengan media sosial, kita tak perlu khawatir akan jarak dan waktu untuk berbagi informasi maupun berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat.Â
Media sosial memberikan fasilitas kepada pengguna khususnya remaja untuk dapat mengidentifikasi pengguna lain yang memiliki minat serupa. Dengan begitu kita dapat dengan mudah mengekspresikan diri. Namun bagi kaum introvert juga tetap dapat mengekspresikan diri dengan bebas tanpa mengekspos diri kita yang sebenarnya (anonim). Karena identifikasi ini memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan remaja.
Penggunaan media sosial juga secara khusus dapat digunakan untuk menyalurkan kreativitas kita, seperti membuat video tutorial membuat kerajinan dari barang bekas, atau hanya sekedar melihat foto dan video yang diposting oleh pengguna lain. Media sosial juga dapat menjadi sarana dalam berwirausaha maupun kegiatan belajar.
Informasi yang kita dapat dari media sosial juga beragam, baik yang secara umum maupun hanya sekedar hiburan. Namun ada juga yang membagikan informasi pribadi yang dapat dilihat oleh pengguna lain.Â
Para pengguna media sosial ini khususnya remaja harus lebih kolektif dalam memilih konten dan menghindari penyalahgunaan fitur dan vulgarisasi konten. Maka dari itu, orangtua dan anak harus memiliki komunikasi yang baik agar anak tau batasan dalam menggunakan media sosial.Â
Mengingat pengguna media sosial ini sebagian besar adalah remaja, pada usia dimana baru terbentuknya psikososial yang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan mereka. Perlu juga kesadaran dari diri kita sendiri untuk menggunakan internet dengan bijak agar tidak terjerumus pada hal-hal buruk.Â
Studi mengatakan bahwa remaja yang paling banyak mengakses media sosial dibandingkan kelompok usia lain. Terlihat dari hasil survei Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan tingkat presentase di kelompok usia 13-18 yang mencapai 99,16% pada 2021-2022.Â
Penelitian telah mengamati penggunaan media sosial sebagai hiburan, pencari informasi, dan pencarian interpersonal yang paling banyak dilakukan oleh remaja. Penelitian juga mengemukakan bahwa alasan mengapa para remaja yang paling banyak mengakses media sosial, yaitu untuk memuaskan rasa kekurangan yang dialami diri mereka.
Di sisi lain, media sosial juga dapat sangat membantu jika digunakan dengan bijak, misalnya sebagai sarana pembelajar para siswa/i yang masih bersekolah, seperti belajar menggunakan media daring/online, berbagi materi pembelajaran, dan menonton video edukasi.
Era digitalisasi yang semakin canggih ini juga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kaum remaja yang menjadi malas belajar maupun bersosialisasi karna telah kecanduan bermain gadget, dan juga kaum remaja yang kerap terbawa emosi akibat tersebarnya berita palsu tanpa mengecek kebenaran.Â
Maka dari itu kita sebagai pengguna yang bijak harus lebih memerhatikan sesuatu yang akan kita konsumsi melalui internet agar tidak terkena dampak buruk akibat media sosial. Perhatikan etika penggunaan media sosial yang baik karena negara telah memberikan batasan dan aturan dalam bermedia sosial. Karena jika melanggar aturan bermedia sosial akan terjerat UU ITE.