Pada dasarnya masalah kesehatan mental adalah mereka yang memiliki tindakan berdampak negatif pada pikiran, sifat, dan perasaan. Dalam masalah kejiwaan dapat berupa depresi, gangguan kecemasan, bipolar dan lain-lain. Gangguan jiwa berdampak terhadap kualitas hidup seseorang dan memerlukan tindakan psikologis atau terapi untuk mengatasinya.
Psikoterapi adalah pengobatan dan perawatan dalam hal gangguan psikis yang menggunakan metode psikologis. Art Therapy dimana melukis adalah seni yang dapat membuat seseorang menghargai pengalaman artistiknya sendiri. Mencampur warna dan juga menggoreskan kuas kepada kanvas adalah hal yang sangat menenangkan. Dapat banyak luka yang dapat digambarkan dalam kanvas tersebut menggunakan cat.
Melukis bukan hanya seni, tetapi melukis adalah bentuk dari emosi. Banyak emosi yang sudah digambarkan dan dituangkan kedalam gambaran atau lukisan tersebut. Dimana banyak-nya kata-kata yang tidak bisa dikatakan, banyak-nya beban berat yang tidak bisa orang lain rasakan, itu semua tercantum didalam lukisan tersebut. Maka dari itu mengapa melukis dapat meredakan stres atau bisa menjadi Psikoterapi.
Melukis, bisa menjadi lukisan yang memiliki makna bahwa cacian dan makian atau kata-kata yang dapat menghilangkan kepercayaan diri seseorang. Dimana bunga yang awalnya bermekaran dan bahagia dengan warna cantiknya, kini layu dan kering karena cacian dan makian dari pendapat orang lain. Kepercayaan diri yang hilang, takut akan dirinya sendiri, takut jika semua tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain. Dimana mulut yang seharusnya melawan dan percaya akan dirinya sendiri menjadi diam tanpa adanya perlawanan.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa seni melukis dapat membantu mengurangi stres atau gangguan psikologis yang sedang dialami. Bukan hanya melukis tetapi menggambar juga bisa untuk mengurangi gejala psikologis dan menenangkan diri. Lukisan hasil dari emosi tersebut juga bisa di perjual-beli kan, dimana banyak orang yang tertarik dengan seni pada zaman sekarang, dan juga bisa dipamerkan untuk menjadi gambaran bahwa lukisan tersebut berasal dari emosi dan sakit mental yang sedang di derita oleh seseorang dan menjadi inspirasi-motivasi bagi mereka semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H