Kewirausahaan merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam rangka memperdayakan perempuan, khususnya ibu-ibu aisyiyah mahasiswa KKN Tematik Kelompok 1  di Bojonggede, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka yang diketuai oleh Muaz Kalimatun Nabil yang beranggotakan 9 orang  lainnya yaitu Zhunita Putri Ardian, Andina Gina Aditianti, Merlyne Ferdian Onasis, Sifa Damayanti, Apriliana Asholla, Della Havila, Andi Aulianisa, Sekar Ayu Azzahra dan Diah Sekar Ayu mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi maupun kesehatan.
Kewirausahaan sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menciptakan sesuatu yang baru, mengubah sesuatu yang sudah ada, atau menemukan cara-cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu, dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan ekonomi (Yasfita dan Nawawi, 2022). Kewirausahaan merupakan salah satu aktivitas yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian suatu negara, serta memberikan manfaat bagi pengusaha itu sendiri (Saragih 2017).Â
Dalam konteks ini, ibu-ibu Aisyiyah diajarkan bagaimana memanfaatkan bahan baku sederhana untuk membuat lilin aromaterapi yang menarik dan bernilai jual. Pembuatan lilin aromaterapi dipilih karena prosesnya mudah dipelajari dan produk akhirnya memiliki potensi pasar yang besar. Selain digunakan sebagai penerangan, lilin aromaterapi juga memberikan efek relaksasi, menjadikannya produk yang diminati di pasaran.
Pelatihan ini meliputi pemilihan bahan baku, teknik pencampuran aroma, hingga cara mencetak lilin dengan bentuk yang menarik. Selain keterampilan teknis, peserta juga diberi pengetahuan tentang strategi pemasaran, pengemasan, dan pengelolaan usaha, seperti pencatatan keuangan dan penetapan harga jual.
Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ini dilakukan satu hari penuh yang  bertepatan pada tanggal 4 Agustus 2024 yang pesertanya adalah ibu-ibu asyiyah dari PRM Pabuaran yang sangat antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatannya. Acara ini dimulai dengan persiapan berupa koordinasi dengan pengurus komunitas Aisyiyah untuk menjelaskan tujuan, manfaat, dan rencana kegiatan pelatihan. Ini penting untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif dari para peserta.Â
Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan lilin aromaterapi, seperti lilin dasar, minyak esensial, pewarna, dan gelas kaca. Selain itu, disiapkan juga peralatan pendukung seperti kompor kecil, panic untuk melelehkan lilin dan alat pengaduk. Serta diakhiri menyiapkan lokasi pelatihan yang cukup dan nyaman untuk menampung seluruh peserta dan memfasilitasi proses pembuatan lilin.
Di dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ini kegiatan dimulai dengan sambutan dan pengenalan program kepada peserta, diikuti dengan pengarahan tentang pentingnya kewirausahaan dan manfaat pembuatan lilin aromaterapi sebagai peluang usaha. Lalu setelah itu penyampaian materi mengenai langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi, meliputi pemilihan bahan, teknik pencampuran aroma dan pewarna, serta cara mencetak lilin. Materi ini juga mencakup penjelasan mengenai cara pengemasan dan strategi pemasaran produk agar menarik bagi konsumen. Kemudian peserta selama perlatihan berlangsung diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi seputar materi yang disampaikan. Sesi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta dan menjawab segala pertanyaan yang mungkin muncul terkait proses pembuatan lilin dan pengelolaan usaha.
Setelah pemaparan materi, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan praktik langsung pembuatan lilin aromaterapi dengan bimbingan fasilitator. Tahapan ini melibatkan proses peleburan lilin, pencampuran dengan minyak esensial dan pewarna, serta pencetakan lilin ke dalam gelas kaca yang telah disediakan. Setelah praktik, dilakukan diskusi kelompok untuk mengevaluasi hasil pelatihan dan berbagi pengalaman serta tantangan yang dihadapi selama proses pembuatan lilin. Peserta juga diberikan umpan balik dari fasilitator mengenai keterampilan yang telah dipelajari.