Mohon tunggu...
Andina Perwitasari
Andina Perwitasari Mohon Tunggu... Human Resources - HR Practitioner

seorang Human Capital yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, berfokus pada kebaikan, pembelajaran, kolaborasi, pertumbuhan, dan kebermaknaan, dengan semangat berbagi yang menjadi jiwa dalam kepemimpinan saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rumitnya Politik Kantor dan Cara Menghadapinya

1 Februari 2025   09:58 Diperbarui: 1 Februari 2025   09:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Politik kantor itu hal yang hampir selalu ada di setiap tempat kerja. Dari persaingan jabatan sampai gosip antar karyawan, semuanya bisa bikin suasana jadi nggak nyaman kalau nggak dihadapi dengan bijak. Kalau dibiarkan, politik kantor bisa bikin kerjaan makin ribet dan hubungan antar rekan kerja jadi tegang. Tapi, tenang aja, ada cara buat menyiasatinya tanpa harus ikutan drama.

Kenapa Politik Kantor Ada?

  1. Persaingan Jabatan -- Wajar sih, semua orang pengen naik level dalam karier mereka.

  2. Kepentingan Pribadi -- Tiap orang punya tujuan sendiri-sendiri, dan kadang itu bisa bentrok sama kepentingan tim atau perusahaan.

  3. Kurangnya Transparansi -- Kalau komunikasi nggak jelas, spekulasi dan gosip pasti makin berkembang.

  4. Dinamika Kepemimpinan -- Tiap bos punya gaya kepemimpinan beda-beda, kadang ini bisa bikin kubu-kubuan di kantor.

  5. Kurangnya Budaya Kolaboratif -- Kalau lingkungan kerja lebih banyak persaingan dibanding kerja sama, ya politik kantor pasti makin kerasa.

Gimana Cara Menghadapinya?

  1. Jaga Netralitas
    Sebisa mungkin nggak usah ikut-ikutan drama atau berpihak ke satu kubu tertentu.

  2. Bangun Hubungan yang Baik
    Berteman dengan semua orang tanpa harus terlibat dalam politik kantor itu solusi terbaik.

  3. Fokus Sama Kinerja
    Tunjukin aja kalau kamu memang kompeten, biarkan kerjaan yang berbicara.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Diary Selengkapnya
    Lihat Diary Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun