Di era digital ini, komunikasi melalui aplikasi pesan instan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Cepat, mudah, dan praktis, tetapi di balik kenyamanan itu, muncul kebiasaan-kebiasaan yang bisa dianggap kurang etis. Salah satunya adalah kebiasaan menulis pesan dengan format P P P---yang sering kali berarti seseorang mengirimkan pesan berupa huruf P secara berulang-ulang untuk menarik perhatian penerima pesan.
Apa Itu Pesan P P P?
Pesan P P P biasanya dikirimkan oleh seseorang yang merasa pesan mereka tidak segera dibalas. Sebagai pengirim, mereka berharap penerima segera membalas atau memberikan respons, tetapi cara ini sering kali menimbulkan kesan mendesak atau memaksa, bahkan bisa dianggap mengganggu.
Kenapa Kebiasaan Ini Tidak Etis?
- Mengabaikan Privasi Orang Lain
Tidak semua orang bisa merespons pesan secara instan. Kebiasaan mengirim P P P tanpa memikirkan kondisi penerima menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap waktu dan kesibukan mereka. - Menciptakan Tekanan yang Tidak Perlu
Mengirim pesan berulang-ulang bisa membuat penerima merasa tertekan atau terganggu, terutama jika mereka sedang sibuk atau belum sempat membaca pesan. - Tidak Memberikan Informasi yang Jelas
Pesan P P P sering kali tidak disertai konteks atau penjelasan. Hal ini malah membingungkan penerima, karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ingin disampaikan. - Meninggalkan Kesan Tidak Profesional
Dalam konteks komunikasi profesional, kebiasaan ini sangat tidak disarankan. Hal ini mencerminkan kurangnya etika komunikasi dan dapat merusak kesan baik di mata kolega atau rekan kerja.
Alternatif yang Lebih Beretika
Daripada mengirim P P P, ada cara-cara yang lebih sopan dan efektif untuk mendapatkan perhatian seseorang:
- Sampaikan dengan Jelas: Jelaskan maksud atau pertanyaan Anda secara langsung. Contoh: "Hai, ada yang ingin saya diskusikan tentang proyek kemarin. Jika ada waktu, tolong kabari ya."
- Gunakan Fitur yang Tepat: Banyak aplikasi pesan memiliki fitur mention atau reminder yang lebih sopan untuk menarik perhatian.
- Beri Waktu dan Kesabaran: Tidak semua pesan harus direspons secara instan. Beri ruang bagi penerima untuk merespons sesuai waktu luangnya.
Menanamkan Budaya Komunikasi yang Lebih Baik
Komunikasi yang baik adalah tentang saling menghormati. Sebagai pengirim pesan, penting untuk memahami bahwa tidak semua orang memiliki waktu atau kondisi yang sama untuk merespons. Dengan meninggalkan kebiasaan mengirim P P P, kita bisa menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih nyaman dan menghargai satu sama lain.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda pernah merasa terganggu dengan pesan P P P? Atau mungkin Anda pernah tanpa sadar melakukannya? Yuk, mulai ubah kebiasaan ini demi komunikasi yang lebih baik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI