Mohon tunggu...
Andina Perwitasari
Andina Perwitasari Mohon Tunggu... Human Resources - HR Practitioner

seorang Human Capital yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, berfokus pada kebaikan, pembelajaran, kolaborasi, pertumbuhan, dan kebermaknaan, dengan semangat berbagi yang menjadi jiwa dalam kepemimpinan saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Beban Diam Menjadi Anak Perempuan Pertama

23 Januari 2025   08:34 Diperbarui: 23 Januari 2025   08:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masa Kecil yang Hilang: Dipaksa dewasa lebih cepat untuk memenuhi tanggung jawab orang dewasa dapat merampas momen-momen bebas yang mungkin dinikmati adik atau teman sebaya.

Kesepian: Peran "panutan" bisa menjadi isolasi. Anda mungkin merasa tidak ada yang benar-benar memahami beban yang Anda pikul.

Memutus Siklus

Jika Anda adalah anak perempuan pertama, mengenali dinamika ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan keseimbangan dalam hidup Anda. Berikut adalah beberapa langkah untuk menghadapi peran unik ini:

Akui Perasaan Anda: Perasaan Anda valid. Tidak apa-apa merasa kewalahan, frustrasi, atau bahkan kesal sesekali.

Komunikasikan dengan Orang Tua: Orang tua mungkin tidak menyadari dampak dari harapan mereka. Mengobrol dengan jujur tentang perasaan Anda dapat membuka mata mereka terhadap perjuangan Anda.

Tetapkan Batasan: Anda tidak harus memikul semua tanggung jawab. Belajarlah untuk mengatakan tidak jika itu diperlukan demi kesejahteraan Anda.

Cari Dukungan: Baik melalui teman, saudara, atau terapis, memiliki sistem dukungan dapat membantu Anda menghadapi tekanan.

Terima Ketidaksempurnaan: Anda adalah manusia, dan kesalahan adalah bagian dari kehidupan. Rayakan usaha Anda daripada terobsesi pada kesempurnaan yang tidak dapat dicapai.

Merayakan Kekuatan Anak Perempuan Pertama

Meskipun tekanan menjadi anak perempuan pertama tidak dapat disangkal, penting untuk mengenali ketahanan dan kekuatan yang tumbuh dari peran ini. Anak perempuan pertama sering tumbuh menjadi pemimpin yang penuh kasih, bertanggung jawab, dan mampu. Namun, sama pentingnya untuk memberi mereka ruang untuk menjadi diri mereka sendiri---tidak sempurna, rentan, dan manusiawi dengan segala keindahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun