Seiring perkembangan jaman, manusia berdinamis tidak akan diam terjebak di era teknologi yang merebak. Ragamnya budaya dan kreativitas yang banyak muncul dari negeri orang membuat kita melek akan luasnya pengetahuan dan dunia. Interaksi dan komunikasi adalah salah satu faktor terjadinya pertukaran informasi, dan Bahasa menjadi salah satu bagiannya. Â
Kini di negeri kita sendiri sudah banyak perubahan. Di jaman sekarang ini kita menghadapi fenomena berkurangnya penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan kuatnya pengaruh budaya asing. Para anak muda di era sekarang lebih banyak yang berminat untuk belajar bahasa asing, contohnya bahasa inggris, korea, jepang, dll. Karena menurut Mereka bahasa asing lebih gaul dari Bahasa ibu mereka. Serta mereka  beranggapan bahwa jika bisa menguasai bahasa asing akan dianggap keren. Hal tersebut dapat dianggap sebagai kemajuan, tetapi dapat menjadi kemunduran bagi kelestarian Bahasa Indonesia. Media sosial berpengaruh kuat sebagai salah satu konsumsi anak muda dalam sehari -- hari, pengaruh tren dan konten video yang menarik lebih sering kita jumpai dari luar negeri sehingga mereka cenderung terinspirasi untuk meniru. Maka ini merupakan beberapa faktor mengapa anak muda lebih tertarik pada Bahasa asing.
Kita dapat melihat salah satu contohnya, berdasarkan laporan EPI pada tahun 2022 kota Surabaya menjadi salah satu kota yang masyarakatnya lihai dalam Bahasa inggris. Dilihat dari rata -- rata skor EF EPI Â warga Surabaya yang meraih 546 poin. Hal ini bisa dikaitkan dengan pengaruh globalisasi, dimana orang -- orang beranggapan bahasa asing sangatlah penting untuk perkembangan gaya hidup dan pekerjaan di era modern.
Eksistensi bahasa Indonesia patut dijaga dan dilestarikan. Bahasa Indonesia bahasa kita yang dideklarasikan pada tanggal 28 oktober 1928 sebagai bahasa persatuan, perekat antar keberagaman yang ada. Maka dari itu kita sebagai individu perlu melakukan hal kecil untuk pelestarian bahasa Indonesia, contoh pelestarian yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
- Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari -- hariÂ
      Ini berarti membantu mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari -- hari.
- Meminimalisir penggunaan slang bahasa asing
      Menggunakan istilah -- istilah lokal Dapat membantu memperkaya kosakata dari keberagaman bahasa di Indonesia.
- Mendukung kegiatan budaya lokalÂ
Sebagai individu kita dapat memilih untuk ikut serta dan berkontribusi dalam acara maupun festival budaya guna      mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia.
- Menyebarkan bahasa Indonesia melalui pengajaranÂ
Ini dapat dilakukan bagi mereka yang mendapat kesempatan melalui Langkah ini contohnya akademisi, guru, mahasiswa, atau orang yang tergerak. Namun langkah ini semestinya tidak terbatas untuk siapa saja, terutama generasi muda.
- Merasa bangga dengan menyebarkan apresiasi terhadap bahasa IndonesiaÂ
Sebagai generasi muda kita dapat melakukan Langkah ini melalui media sosial, yang diharapkan dapat menginspirasi khalayak untuk lebih menghargai bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, melestarikan bahasa Indonesia tidak hanya mengenai nasionalisme dan kewajiban sebagai warga Indonesia. Namun ini merupakan kesadaran tiap individu untuk terus mencintai bahasanya, karena berbahasa Indonesia tidak kenal waktu dan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H