Mohon tunggu...
Andi Mulyan
Andi Mulyan Mohon Tunggu... Dosen - CANGADI-SOPEENG SULAWESI SLATAN, ALUMNI S1 UNHAS DAN S2 SOSIOLOGI UNM MAKASSAR

Dosen UNU NTB-PRODI SOSIOLOGI Nomor WA: 085333176177

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibu, Madrasah Pertama bagi anak

3 Januari 2020   21:00 Diperbarui: 3 Januari 2020   21:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas dan tanggung jawab seorang ibu bukan hanya bertumpu pada pemenuhan kebutuhan makan dan biaya pendidikan sekolah. Akan tetapi, seorang ibu adalah madrasah pertama pada seorang anak. Olehnya itu, sebagai ibu rumah tangga selayaknya memahami dan dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan yang akan diberikan kepada seorang anak.

Akan tetapi, terkadang kita menemukan seorang perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga namun masih seusia gadis SMP, dan tingkat pendidikannya masih sangat rendah. Mereka mengawali kehidupan rumah tangga karena kehendak orang tua atau pun terjadinya pergaulan bebas sehingga berujung di atas pelaminan.

Padahal di era globalisasi ini, selayaknya ibu-ibu memiliki tingkat pendidikan yang mapan serta berwawasan teknologi, sebab perkembangan teknologi sangat mewarnai kehidupan anak, yang notabenenya dapat berdampak negatif terhadap pembentukan karakter anak.

Seorang perempuan yang berpendidikan mapan dan berwawasan teknologi, sudah barang tentu akan memiliki gambaran terhadap pembentukan karakter anak.

Disinilah pentingnya perempuan untuk menyenyam pendidikan agar dapat menjawab tantangan teknologi yang serba modern. Dalam hal ini, dengan berpendidikan, setidaknya kaum ibu dapat mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh era modern.

dokpri
dokpri
Seorang perempuan atau ibu rumah tangga yang berpendidikan tentu akan mampu memposisikan diri, baik sebagai abdi keluarga, abdi masyarakat, abdi bangsa dan negara. Meskipun mereka berperan ganda, perempuan berpendidikan tentu tidak akan melupakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang memiliki tugas penting terhadap pendidikan anak-anaknya dan bisa menyelesaikan tugas di luar rumah.

Dalam kenyataannya, masih saja ada beberapa orang yang beranggapan bahwa seorang perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, cukup sebagai ibu rumah tangga saja.

Padahal, sebagai ibu rumah tangga tentu juga membutuhkan pola pikir yang baik serta berwawasan teknologi dalam mengikuti perkembangan zaman, khususnya dalam memberikan pendidikan yang baik pada anak-anaknya.

Para orang tua, baik yang ada di pelosok pedesaan, maupun yang ada di perkotaan selayaknya memahami dan menyadari tentang pentingnya pendidikan pada anak perempuan mereka, sehingga tidak begitu mudah untuk menggagalkan atau memutuskan untuk tidak lanjut di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan alasan cepat ingin punya cucu .

Selain itu,  seorang perempuan berpendidikan tentu dapat memiliki pola mendidik yang baik terhadap anak , apalagi di zaman teknologi yang serba canggih ini boleh dikata sudah merasuki kehidupan masyarakat, sehingga seorang ibu rumah tangga pun perlu dibentengi dengan pendidikan yang kuat dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang sudah mengglobalisasi.  

Anggapan tentang perempuan yang tidak terlalu penting melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, karena suatu alasan bahwa toh akan menjadi ibu umah tangga adalah sesuatu yang kurang berkenan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun