Permainan rakyat dan olahraga tradisional merupkan bagian dari budaya yang telah ada dan berkembang pada zaman dulu. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jenis permaian dan olahraga tersebut pelahan-lahan mengalami pergeseran dan kedudukannya pun banyak diambil alih oleh permainan canggih yang dilahirkan dari hasil teknologi modern itu sendiri.Â
Padahal jika kita mencermati lebih jauh, yang mana permainan rakyat  dan olahraga tradisional tersebut mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan otot pada anak. Sementara pada permainan canggih seperti game online atau e-sports yang sedang marak, justru dapat menyita waktu anak-anak bahkan dapat mengurangi tingkat kedisiplinan pada anak.Â
Dalam menyikapi titik permasalahan tersebut, sebuah lembaga olahraga di Nusa Tenggara barat yaitu Lembaga NSC (NTB Sports Center) bidang pendidikan hadir untuk melestarikan budaya Indonesia khususnya permainan tradisional khas NTB, agar anak-anak dapat kembali bermain dan mengenal budayanya sendiri.
Salah satu wujud kepedulian NSC dalam mengangkat derajat permainan rakyat dan olahraga tradisional tersebut adalah festival dan workshop yang digelar pada acara Car Free Day Kota Mataram dengan tema "Lestari Budayaku Bugar Bangsaku".Â
Kegiatan  festival dan workshop dengan bertemakan "Lestari Budayaku Bugar Bangsaku" merupakan salah satu langkah untuk mengajak anak-anak dalam mengenal budayanya sendiri.Â
Namun, kegiatan ini pun bukan hanya pada anak-anak kecil saja, melainkan juga pada warga masyarakat NTB yang menjadi pengunjung pada acara Car Fre Day tersebut.Â
Mereka pun diajak untuk mengenag masa kecil dengan melalui festival dan worksop tersebut, bahkan dengan mencoba menggunakan alat permainan tradisional yang telah disiapkan oleh kelompok NSC.
Karena dengan melalui bentuk kegiatan ini tentu warga masyarakat akan mengingat masa kecilnya, dan akan kembali mengangkat derajat permainan tradisional yang tentu merupakan khas budaya Indonesia, khususnya NTB," ujar Andy Hadiato dalam workshop yang digelar di Jalan Udaya Mataram, 29 Desember 2019.
"Kegiatan ini sangat luar biasa dan perlu ditingkatkan. Kegiatan ini pun perlu diadakan lagi karena manfaatnya  untuk kebugaran, pelestarian budaya dan pariwisata," Andy Harianto lanjut bicara.