Gunung Balibe merupakan sebuah gunung batu yang sebagian permukaannya tertutup oleh tanah, dan diberikan oleh alam kepada masyarakat Bonder Lombok Tengah untuk diterjemahkan. Â Silih berganti hasil pemikiran atau ide manusia dalam menterjemahkan keberadaan gunung batu yang berdiri tegak di pinggir perkampungan itu.
Mulai difungsikannya sebagai pori-pori udara dengan sistem reiboisasi, Â pemanfaatan tanah untuk timbunan bangunan, menjadi pertambangan batu koral untuk bangunan, dan jejak pertambangan tersebut meninggalkan pemandangan unik yang eksotis sehingga ramai dikunjungi oleh kelompok pecinta keindahan alam.
Gunung Balibe terletak di Dusun Balebe, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Propensi Nusa Tenggara Barat. Luas lahan gunung batu ini yaitu sekitar 1 (satu) Ha setelah mengalami pengurasan oleh kelompok petambang. Wirandi (29 th) selaku Kepala Dusun Bonder mengatakan bahwa " Sebelumnya, luas gunung yang kini menjadi destinasi wisata yaitu kurang lebih 3 (tiga) Ha.
Ketinggiannya pun kini hanya berkisar 75 (tujuh puluh lima) meter dari permukaan tanah yang ada di sekitaranya, beda sebelum masuknya para kelompok petambang batu koral dan tanah huruk (timbunan), yang mana gunung yang pernah direboisasi pada zaman Soeharto ini memiliki ketinggian sekitar 100 (seratus) meter.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/25/selingan8selipan1gb-5e0374b9097f3638b9093772.jpg?t=o&v=770)
Seiring dengan perjalanan waktu, sikap warga penduduk yang ada di Bonder mengalami perubahan. "Sekitar tahun 1997, dimana Gunung Balibe yang kaya dengan bebatuan perlahan-lahan menjadi kawasan pertambangan pertambangan batu koral. Tanahnya pun banyak diambil untuk dijadikan sebagai timbunan bangunan (tanah huuk)," ujar H. Lalu Ade Karta saat ditemui di puncak Gunung Balibe.
Berdasarkan pengamatan, sumber daya alam di kawasan Gunung Balibe memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh warga sekitar, baik sebagai bahan bangunan maupun sebagai bahan pembuatan keramik. Oleh warga sekitar, yang mana lokasi Gunung Balibe menjadi sumber mata pencaharian pokok untuk bertahan hidup. Sebagian tanah yang ada pada kawasan Gunung Balibe sudah banyak yang tersebar ke berbagai wilayah untuk dijadikan bahan timbunan bangunan.
Demikian pula dengan gugusan batu besar yang berselimut pada Gunung Balibe diterjemahkan oleh  waga Bonder sebagai lokasi pertambangan. Sebagian areal tanah yang ada di kawasan gunung ini menjadi sasaran ekonomi bagi pengrajin keramik yang ada di Panujak Lombok Tengah dan daerah lainnya. Sejumlah areal tanah yang ada di kawasan Gunung Balibe mengandung zat perekat sehingga sangat layak untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan keramik.
![wisata-alam.kampung-media.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/25/selingan5gb4-5e0374ef097f36361f35c923.jpg?t=o&v=770)
"Kepala Desa Bonder sangat memahami kondisi perekonomian warga masyarakat Bonder, yang mana sebagian warga masyarakat Bonder menggantungkan hidup di pertambangan batu koral yang ada di lokasi Gunug Balibe, sehingga ia pun masih tetap memperbolehkan. Satu sisi, jejak peninggalan pertambangan batu koral oleh para penambang justru mempersebahkan suatu keunikan pada gugusan tebing Gunung Balibe, yang pada akhirnya ramai dikunjungi oleh pengunjung atau wisatawa. Namun, Lalu Hamzan yang selaku Kepala Desa Bonder juga memberikan kesempatan pada wisatawan untuk menikmati jejak penambangan batu koral yang eksotis," ujar H. Lalu Ade Karta yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/25/selingan5gb05-5e037513097f3651547c79c2.jpg?t=o&v=770)