Mohon tunggu...
Andi Mulyan
Andi Mulyan Mohon Tunggu... Dosen - CANGADI-SOPEENG SULAWESI SLATAN, ALUMNI S1 UNHAS DAN S2 SOSIOLOGI UNM MAKASSAR

Dosen UNU NTB-PRODI SOSIOLOGI Nomor WA: 085333176177

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jejak Penambang Batu Menjadi Objek Wisata

26 Desember 2019   06:05 Diperbarui: 26 Desember 2019   13:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wisata-alam.kampung-media.com

Gunung Balibe merupakan sebuah gunung batu yang sebagian permukaannya tertutup oleh tanah, dan diberikan oleh alam kepada masyarakat Bonder Lombok Tengah untuk diterjemahkan.  Silih berganti hasil pemikiran atau ide manusia dalam menterjemahkan keberadaan gunung batu yang berdiri tegak di pinggir perkampungan itu.

Mulai difungsikannya sebagai pori-pori udara dengan sistem reiboisasi,  pemanfaatan tanah untuk timbunan bangunan, menjadi pertambangan batu koral untuk bangunan, dan jejak pertambangan tersebut meninggalkan pemandangan unik yang eksotis sehingga ramai dikunjungi oleh kelompok pecinta keindahan alam.

Gunung Balibe terletak di Dusun Balebe, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Propensi Nusa Tenggara Barat. Luas lahan gunung batu ini yaitu sekitar 1 (satu) Ha setelah mengalami pengurasan oleh kelompok petambang. Wirandi (29 th) selaku Kepala Dusun Bonder mengatakan bahwa " Sebelumnya, luas gunung yang kini menjadi destinasi wisata yaitu kurang lebih 3 (tiga) Ha.

Ketinggiannya pun kini hanya berkisar 75 (tujuh puluh lima) meter dari permukaan tanah yang ada di sekitaranya, beda sebelum masuknya para kelompok petambang batu koral dan tanah huruk (timbunan), yang mana gunung yang pernah direboisasi pada zaman Soeharto ini memiliki ketinggian sekitar 100 (seratus) meter.

dokpri
dokpri
H. Lalu Ade Karta (39 th), salah seorang toko masyarakat Dusun Masjuring Desa Bonder mengatakan,  " Sekitar tahun 1989, dimana Gunung Balibe menjadi pori-pori udara pada wilayah Bonder. Dulu, gunung ini merupakan sebuah hutan buatan. Jambu mente dan pohon keling menjadi tanaman andalan pada gunung ini ketika masa kekuasaan Presiden Suharto. Dampaknya pun sangat tinggi yaitu memberi kesejukan pada masyarakat yang ada di sekitarnya," ujarnya.

Seiring dengan perjalanan waktu, sikap warga penduduk yang ada di Bonder mengalami perubahan. "Sekitar tahun 1997, dimana Gunung Balibe yang kaya dengan bebatuan perlahan-lahan menjadi kawasan pertambangan pertambangan batu koral. Tanahnya pun banyak diambil untuk dijadikan sebagai timbunan bangunan (tanah huuk)," ujar H. Lalu Ade Karta saat ditemui di puncak Gunung Balibe.

Berdasarkan pengamatan, sumber daya alam di kawasan Gunung Balibe memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh warga sekitar, baik sebagai bahan bangunan maupun sebagai bahan pembuatan keramik. Oleh warga sekitar, yang mana lokasi Gunung Balibe menjadi sumber mata pencaharian pokok untuk bertahan hidup. Sebagian tanah yang ada pada kawasan Gunung Balibe sudah banyak yang tersebar ke berbagai wilayah untuk dijadikan bahan timbunan bangunan.

Demikian pula dengan gugusan batu besar yang berselimut pada Gunung Balibe diterjemahkan oleh  waga Bonder sebagai lokasi pertambangan. Sebagian areal tanah yang ada di kawasan gunung ini menjadi sasaran ekonomi bagi pengrajin keramik yang ada di Panujak Lombok Tengah dan daerah lainnya. Sejumlah areal tanah yang ada di kawasan Gunung Balibe mengandung zat perekat sehingga sangat layak untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan keramik.

wisata-alam.kampung-media.com
wisata-alam.kampung-media.com
Sebagian warga masyarakat menyadari tentang pentingnya ekositem lingkungan. Menurut H. Lalu Ade Karta, "Pegiat penambang yang ada di lokasi Gunung Balibe mengalami jumlah penurunan, namun masih tetap ada yang bertahan, karena sumber kehidupan mereka hanya di sini. Ini bisa dibuktikan ketika masih ditemukan mobil truk atau Dam yang sering mengambil batu koral di kawasan ini,"ujarnya.

"Kepala Desa Bonder sangat memahami kondisi perekonomian warga masyarakat Bonder, yang mana sebagian warga masyarakat Bonder menggantungkan hidup di pertambangan batu koral yang ada di lokasi Gunug Balibe, sehingga ia pun masih tetap memperbolehkan. Satu sisi, jejak peninggalan pertambangan batu koral oleh para penambang justru mempersebahkan suatu keunikan pada gugusan tebing Gunung Balibe, yang pada akhirnya ramai dikunjungi oleh pengunjung atau wisatawa. Namun, Lalu Hamzan yang selaku Kepala Desa Bonder juga memberikan kesempatan pada wisatawan untuk menikmati jejak penambangan batu koral yang eksotis," ujar H. Lalu Ade Karta yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata.

dokpri
dokpri
Suatu dilema ketika petambangan Gunung Balibe masih akan berlanjut, sementara bekas atau jejak tangan-tangan kelompok penambang yang eksotis ramai dikunjungi oleh wisatawan. "Harapan saya terhadap pertambangan batu koral Gunung Balibe agar ditutup karena sangat terkait dengan kerusakan ekosistem lingkungan. Selain itu, keunikan dari jejak pertambangan tersebut luar biasa peminatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun