Mohon tunggu...
Andi Liza Patminasari
Andi Liza Patminasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Independent blog writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wamendikbud: menuju pengembangan Rumah Budaya Indonesia

5 Desember 2012   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13547489061124798365

Paris: Selasa, 4 November 2012. Bertempat di Balai Budaya, KBRI Paris, Wakil Mentri Pendidikan & Kebudayaan, Ibu Wiendu Nuryanti menyempatkan diri untuk beramah tamah dan berdiskusi singkat dengan para pecinta budaya Indonesia di Paris. Kunjungan beliau kali ini berkaitan dengan ditetapkannya Noken, budaya rajut papua sebagai warisan budaya dunia di UNESCO, Paris, pada tanggal 4 Desember 2012, yang mana nantinya direncanakan sebagai hari Noken untuk menghormati dan mengenang kebesaran Noken di Papua. Noken menurut beliau, walaupun tidak begitu dikenal oleh masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya,  memiliki fungsi sosial yang tinggi yakni sebagai perekat sosial masyarakat Papua. Para pengrajut Noken merupakan sebuah komunitas yang menjadi pilar dalam struktur masyarakat Papua. Selain itu, Noken juga memiliki kedalaman makna budaya yang luar biasa sehingga kombinasi antara struktur sosial dan makna kebudayaannya menjadikan Noken ini sebagai satu mata budaya yang strategis dan penting, khususnya bagi masyarakat Papua. Di sidang UNESCO tersebut, rombongan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementrian Pendidikan & Kebudayaan menyampaikan pula keinginan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di dalam World Culture & Development Forum mendatang, sesuai dengan visi Indonesia menjadi negara adidaya budaya. Forum ini akan membicarakan tentang kebudayaan yang diharapkan menjadi catalys penting, tidak hanya dalam dimensi kebudayaan, namun turut serta pula dalam mensejahterakan masyarakat. Didukung oleh KBRI Paris, diskusi singkat yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan & Kebudayaan di Balai Budaya, KBRI Paris ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan rencana pengembangan Rumah Budaya Indonesia  (RBI) di mancanegara, dimana Paris merupakan salah satu dari negara tujuan pengembangan tersebut. Rencana pengembangan RBI di mancanegara ini merupakan bentuk peran serta Indonesia dalam membangun peradaban dunia melalui diplomasi budaya, yakni dengan menghadirkan dan mengembangkan eksistensi karya dan nilai-nilai budaya Indonesia serta perannya dalam membangun ikatan budaya antar bangsa di lingkungan internasional. Dalam sosilisasi rencana perintisan pengembangan RBI di mancanegara ini diharapkan pemerintah Indonesia nantinya mendapat masukan dan pemikiran para pecinta budaya Indonesia di mancanegara yang terdiri dari warga negara asing, perhimpunan pelajar Indonesia, serta berbagai elemen masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Masukan dan pemikiran ini mencakup konsep RBI itu sendiri, fungsi dan perannya, kegiatan dan fasilitas yang diwadahi oleh manajemen operasional, dan lain sebagainya. "RBI" di Paris. Mengapa Paris dipilih sebagai salah satu negara tujuan rencana pengembangan RBI? Dalam hal ini Paris yang merupakan ibukota Prancis adalah jantung eropa, dimana terdapat beberapa pusat kebudayaan asing, museum dan gallery tingkat internasional. Paris yang merupakan kota wisata dunia pun menjadi alasan kuat dipilihnya negara ini sebagai negara lokasi pengembangan Rumah Budaya Indonesia ini. oleh Andi Liza Patminasari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun