Mohon tunggu...
andi darpanio
andi darpanio Mohon Tunggu... Foto/Videografer - fotografer

suka moto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saling Memahami Sesama Kita

7 April 2023   23:24 Diperbarui: 7 April 2023   23:25 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keseharian kita sering mendengar pengajaran moral yang dilakukan oleh para orantua kepada anak-anaknya. Semisal soal berbagi. Seorang anak yang memiliki sesuatu, semisal kue atau permen dalam jumlah cukup, akan diminta para orang tua mereka untuk berbagi kepada rekan mereka sesame anak-anak. Jika mereka melakukan itu, mereka akan dipuji dan diberitakan ke media sosial para orangtua bahwa anak mereka suka berbagi.

Hanya saja seringkali orang tua lupa bahwa pengajaran moral itu tidak hanya untuk anak-anak mereka. Karena pengajaran moral juga perlu untuk kaum remaja dan dewasa. Karena meski mereka mengajarkan banyak hal menyangkut moral kepada kanak-kanak mereka, sejatinya mereka juga harus lebih banyak belajar tentang nilai-nilai moral sekitarnya.

Contoh menonjol untuk masa sekarang adalah soal berpuasa. Banyak orang dewasa menuntut pihak lain yang tidak berpuasa untuk menghormati mereka yang berpuasa. Sehingga banyak pemda kota dan kabupaten yang meminta para warung untuk tidak membuka warungnya saat siang. Sehingga beberapa warung atau restoran kita lihat tidak beroperasi. Atau jika beroperasi mereka memakai gorden untuk menutup bagian-bagian tertentu dalam restoran.

Ramadan tahun ini memang agak special. Awal Ramadan diawali dengan  perayaan Nyepi, dimana umat muslim di Bali terjamin ibadah tarawihnya, meski harus berjalan kaki untuk melakan ibadah. Pada Ramadan ini juga terdapat hari besar umat Kristiani dan Katolik yaitu Jumat Agung dan Paskah. Dimana dalam puasa ada dua tanggal merah.

Rangkaian peristiwa ini mau tidak mau sebenarnya mendidik kita agar sadar akan keberadaan kita. Bahwa kita hidup ditengah masyarakat yang beragam. Masing-masing kelompok harus menghormati dan bukan yang berpuasa menuntut dihormati. Jika menuntut dihormati sama saja dengan ketidak ada kesadaran bahwa kita bangsa yang beragam.

Dengan menuntut dihormati tanda bahwa ada satu kelompok yang merasa lebih tinggi atau berharga dibanding kelompok yang lain. Bangsa ini butuh nuansa yang sejuk dari sikap toleransi, saling mengasihi, saling memahami dan memaafkan. Ruang publik kita terlalu sesak dengan berbagai perbincang kontroversial yang kerap menyulut emosi dan kebencian. Karena itu kita dituntut untuk mereduksinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun