Mohon tunggu...
Andi KT
Andi KT Mohon Tunggu... -

Berusaha hidup sederhana dan tidak beranak pinak demi kesehatan fisik dan jiwa serta untuk ikut memperkecil kerusakan lingkungan hidup. \r\n\r\nTidak menyukai polusi suara dari tetangga dan kendaraan. Polusi udara membuat migrainku kumat.\r\n\r\nMengutamakan common sense and humanism.\r\n\r\nMengharapkan perdamaian dunia...\r\n\r\nPancasila , Bhinneka Tunggal Ika dan Kesatuan Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gambaran Jakarta yang Baru

7 April 2011   21:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Syarat  umum : Lahan yang murah dan luas  harus ada ,  tidak berdekatan dengan gunung berapi atau sungai yang membuat banjir , jauh dari daerah yang berisiko gempa , sumber air melimpah ( Weh , siapa mau punya kota baru yang  tidak punya air buat menyirami taman-taman kota yang banyak jumlahnya ?  Memangnya tinggal di gurun atau di Los Angeles yang rumput di perumahan bisa jadi cokelat warnanya karena tak diperbolehkan oleh Pemda sering-sering menyirami rumput !  )

Ibukota baru ini harus mengutamakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Trotoarnya lebar , jalur khusus untuk bersepeda ada . Menyeberang jalan bagi manula mudah dan tidak berbahaya.

Di setiap gedung jangkung  ada taman  dan solar cells. Gedung yang dibangun harus memenuhi ketentuan ketat : konsumsi listrik per kuadrat meternya harus rendah , segi estetika bangunan juga harus disetujui tim khusus yang membantu Pemda dalam pembangunan kota ini. Tim ini terdiri dari arsiktek dalam dan luar negeri. Dan tentunya masyarakat luas pun boleh ikut urun rembug dengan usulan yang konstruktif. Melalui Kompasiana , please !

Seperti yang telah saya tulis , jumlah taman kotanya harus banyak . Kalau tidak , lebih baik tak usah pindah.

Ada puluhan tempat untuk pedagang dorongan menunggu pembeli. Tentunya mereka harus mempunyai izin dan surat keterangan bahwa memang benar mereka pengusaha mikro yang gurem. Di tempat ini ada fasilitas air bersih dan got.

Pemda membangun dan memiliki rumah susun sewa  untuk semua golongan.  Jumlah apartemen ini harus cukup banyak. Harga sewanya bervariasi tergantung dari luas dan fasilitas yang dimiliki apartemennya. Tiap apartemen memiliki balcony yang  relatif luas , dan para penyewa diwajibkan berkebun  vertikal . Misalnya , menanam bunga-bunga  di pot. Atau , menanam cabai , tomat ... Di lantai dasar gedung apartemen ini  dikosongkan sebagian ,  untuk warung rakyat. Dan juga sebagai tempat bagi para penghuni apartemen berbaur dengan tetangganya , walaupun mungkin cuma beberapa menit. Kan bisa terus dilanjutkan di Kompasiana....

Weeh , udah ah , bosan , mau nulis di   profile neh...  Yang   jelas kota , rumah tangga , negara yang carut - marut lama-lama bisa mencetuskan penyakit jiwa sebagian penduduknya yang stres  , apalagi yang  berbakat ( ada gen-nya) . Kalau tidak penyakit jiwa , ya sakit jantunglah , alergi lah  dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun