Mohon tunggu...
andiks defry
andiks defry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan ekonomi

Marianus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Kebijakan Kurikulum di Sekolah Menengah Atas

12 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   14:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Banyaknya permasalahan pendidikan yang muncul di Indonesia menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraannya, dimana penyelenggaraan pendidikan hanya meningkatkan kuantitas tanpa meningkatkan kualitas. Salah satunya adalah penerapan atau implementasi kebijakan kurikulum yang sering kali dilakukan dengan buruk sehingga membuat masyarakat yang melaksanakan kurikulum tersebut resah. 

Hal ini serupa dengan kurangnya jumlah buku pelajaran yang diberikan kepada guru dan siswa. Implementasi kebijakan kurikulum merupakan sebuah proses pelaksanaan kurikulum yang terdiri dari melaksanakan kurikulum dengan cara yang selaras dengan tujuan, sasaran, bahan ajar, dan metode pengajaran. 

Implementasi kurikulum adalah proses menuangkan suatu konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam kegiatan pembelajaran atau praktik kelas baru sehingga harapan masyarakat berubah. Proses penerapan kurikulum melibatkan fasilitator yang bertindak sebagai pengembang kurikulum dan siswa bertindak sebagai objek pembelajaran.

Kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan berarti apa-apa bila tidak dipraktikkan. Dalam hal ini, akan digunakan secara terkini dan relevan di sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi.

Implementasi ini setidaknya perlu dilakukan dengan mempertimbangkan dampak dari banyak faktor, seperti sumber daya, faktor masyarakat budaya, dan lain-lain. Berbagai aspek penerapan kurikulum yang perlu diperhatikan antara lain ist kurikulum, struktur organisasi, bimbingan atau pengajaran. pemahaman dan internalisasi materi.

Keberhasilan implementasi sangat ditentukan oleh strategi implementasi dan aspek perencanaan. Prinsip dasar pendekatan pelaksanaan mengintegrasikan hal-hal sebagai berikut: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi pembelajaran, evaluasi, dan, umpan balik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat penerapan kurikulum dalam rangka peningkatan pembelajaran guna menghasilkan peserta didik yang kompeten antara lain sebagai berikut: Tenaga Kependidikan (PTK) dan Pendidik kompetensi dengan kurikulum dan buku teks, Penerapan buku sebagai sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk iklim. penguatan peran pemerintah dalam pelatihan dan pengawasan. penguatan manajemen dan budaya sekolah.

Tujuan implementasi kebijakan kurikulum di SMA adalah membantu peserta didik dan warga negara yang kreatif, inovatif, tidak mementingkan diri sendiri, dan efektif, memastikan bahwa tujuan dan sasaran tercapai, serta meningkatkan kapasitas guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun