Mohon tunggu...
andik pratama
andik pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Hanya individu yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UM Kaji Perilaku Kecanduan Belanja Gen-Z

4 November 2024   13:49 Diperbarui: 4 November 2024   13:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital ini, kebiasaan belanja masyarakat tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan berubah menjadi dorongan emosional yang dikenal sebagai compulsive buying atau belanja berlebihan. Fenomena ini tak sekadar soal konsumsi, tetapi juga berkaitan dengan perilaku narsistik dan adiksi media sosial yang kini semakin umum di kalangan anak muda, khususnya Gen Z.

Belanja berlebihan kini semakin di picu oleh perkembangan internet dan media sosial, termasuk platform social commerce yang di gandrungi masyarakat. Salah satu yang paling menonjol adalah Tik Tok, yang kini menjadi aplikasi nomor satu untuk belanja daring di Indonesia. Menurut data terbaru, 38% masyarakat Indonesia mengandalkan Tik Tok untuk berbelanja, menjadikannya fenomena besar di dunia konsumsi online. TikTok bukan hanya aplikasi hiburan, tetapi juga jendela belanja 24 jam yang selalu menggoda untuk membeli.

Namun, di balik tren belanja yang merajalela ini, tersimpan risiko yang tak bisa diabaikan. Perilaku compulsive buying berdampak luas, mulai dari masalah finansial yang menghantui individu hingga tekanan sosial. Gen Z---generasi muda yang menjadi harapan masa depan Indonesia---kini justru menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak negatif dari belanja berlebihan ini. Mereka hidup di era yang memuja narsisme dan sangat terikat dengan media sosial, sampai-sampai banyak dari mereka menunjukkan tanda-tanda adiksi yang nyata.

Menindaklanjuti hal tersebut, UM menjalin kolaborasi kajian dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Kolaborasi ini dipimpin oleh Dr. Titis Shinta Dewi dari UM. Dengan hasil riset yang komprehensif, kampanye ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan masyarakat, terutama Gen Z, untuk lebih bijak dalam berbelanja. Melalui upaya ini, Indonesia bisa memiliki generasi masa depan yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga sehat secara mental dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun