Dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan desa dalam memanfaatkan potensi ekonomi desa dilakukan kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang. Kegiatan dilakukan secara terjadwal pada bulan Agustus hingga oktober 2021 dalam kaitannya dengan pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan ini dilakukan pelatihan pengolahan sampah organik dengan peralatan mesin pencacah daun untuk menghasilkan pupuk kompos organik yang dapat digunakan untuk pengolahan lahan pertanian.Â
Peralatan mesin tersebut merupakan salah satu program produk teknologi yang didisemanasikan kepada masyarakat yang diluncurkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang.Â
Kegiatan pelatihan dilakukan di Balai Desa Jongbiru pada hari Jumat 9 September 2021 yang dihadiri oleh tim pengabdian kepada masyarakat dan aparat Desa, kelompok masyarakat, karang taruna dan PKK desa. Adapun tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang adalah Prof.Dr.Imam Mukhlis, SE, MSi, Prof. Dr. H. Muhammad Alfian Mizar, M.P dan Yuniadi Mayowan, S.Sos, MAB.
Mesin tersebut dapat digunakan dalam rangka membangun desa melalui konsep sirkular ekonomi  yang dilakukan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga.Â
Dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dilakukan berbagai pendukung seperti ; observasi lapangan mengenai potensi desa dan sarana prasarana pembangunan, rembug warga dalam mengidentifikasi potensi ekonomi desa, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pelatihan pengelolaan tempat Pengolaham sampah terpadu, pendampingan penyusunan dokumen potensi ekonomi desa, pengenalan teknologi pengolahan sampah, pelatihan ekonomi sirkular dan pelatihan manajemen produksi/pemasaran.Â
Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan mengundang pemateri ahli Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes dan diikuti oleh kelompok masyarakat desa dalam pengolahan sampah. Kegiatan dilakukan dengan mempraktekkan penggunaan mesin, cara pemilihan bahan, cara memasukkan sampah organic daun ke mesin, cara penyaringan, cara mencampur bahan kompos, cara pengeringan dan pengemasannya.Â
Antusiasme warga sangat tinggi dan berkeinginan agar dapat segera mempraktekannya dalam pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah sampah yang ada. Penggunaan mesin dalam proses daur ulang sampah diharapkan dapat menimbulkan kegiatan ekonomi produktif melalui model ekonomi sirkular yang dikembangkan. Dalam model ini, sampah daun diolah menjadi pupuk kompos, kompos digunakan untuk memberikan pupuk tanaman yang ditanam oleh warga untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Siklus ini akan terus berkelanjutan dalam kegiatan ekonomi di desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H