Masjid merupakan tempat ibadah penganut agama Islam yang seringkali kita jumpai di setiap sudut kota. Umat Muslim biasa menggunakan Masjid sebagai tempat untuk melakukan shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya. Masjid dianggap sebagai tempat yang suci sehingga segala kegiatan yang mengarah terhadap keburukan dan mengganggu kekhyusukan ibadah sangat tidak diperkenankan untuk dilakukan di area Masjid.
Menurut Mazhab Imam Syafii, dalam melaksanakan Shalat diperlukan setidaknya 4 syarat agar Shalat yang dilakukan dapat diterima atau sah. Syarat-syarat tersebut antara lain suci, mengetahui waktu masuk shalat, menghadap kiblat, dan menutup aurat. Walaupun kekhusyukan tidak mempengaruhi sah atau tidaknya Shalat, tetapi hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pahala yang diterima.
Pendidikan agama untuk seorang anak tentunya menjadi perhatian bagi setiap orang tua. Sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang tua di kalangan masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan nilai-nilai Islam dalam keseharian anaknya. Kebiasaan tersebut salah satunya ialah mengajak seorang anak untuk Shalat berjamaah di Masjid.
Keutamaan Shalat di Masjid
Berikut adalah empat keutamaan yang didapatkan dari melaksanakan Shalat berjamaah di Masjid sebagaimana diterangkan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc (dikutip dari laman Rumaysho) :
- Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda
- Mendapatkan Pengampunan Dosa
- Ditinggikan 27 Derajatnya dan Dihapus Dosanya
- Melestarikan Sunnah Nabi
Kewajiban Shalat Seorang Anak
Dalam Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah (13: 11) disebutkan,
Bapak dan ibu serta seorang wali dari anak hendaknya sudah mengajarkan sejak dini hal-hal yang diperlukan anak ketika ia baligh nanti. Hendaklah anak sudah diajarkan akidah yang benar mengenai keimanan kepada Allah, malaikat, Al Qur'an, Rasul dan hari akhir. Begitu pula hendaknya anak diajarkan ibadah yang benar. Anak semestinya diarahkan untuk mengerti shalat, puasa, thoharoh (bersuci) dan semacamnya.
Perintah yang disebutkan di atas adalah pengamalan dari sabda Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam sesuai dengan HR. Abu Daud no. 495,
Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka
Berdasarkan hadits tersebut, dijelaskan bahwa pendidikan terhadap seorang anak mengenai nilai-nilai Islam sangat penting, termasuk mengajarkannya kebiasaan untuk Shalat. Membawa seorang anak untuk Shalat berjamaah menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi setiap orang tua. Tetapi kebiasaan tersebut tentunya juga harus memperhatikan beberapa hal. Orang tua harus memperhatikan apakah keberadaan anaknya saat Shalat berjamaah di Masjid akan mengganggu kekhusyukan orang lain atau tidak.
Tingkah Anak yang Mengganggu Kekhusyukan Kegiatan Ibadah di Masjid
Seringkali kita dalam pelaksaan Shalat berjamaah di Masjid menemui orang tua yang membawa anaknya untuk ikut Shalat berjamaah. Hal tersebut tentunya menjadi bukti pengimplementasian pendidikan nilai agama sejak dini dari orang tua tersebut. Tetapi terkadang orang tua tidak menaruh perhatian terhadap apa yang dilakukan sang anak.
Seorang anak dibawah umur memiliki sifat aktif yang jika tidak diawasi oleh orang tua akan menganggu orang lain. Begitu pula jika seorang anak sudah terbiasa untuk melaksanakan Shalat berjamaah di Masjid, keberadaan mereka jika tidak diawasi akan mengganggu ketenangan. Hal tersebut sangat sering kita jumpai sehari-hari. Ketika seorang anak tidak diawasi, maka mereka akan menunjukan sifat aktifnya seperti berlari-larian dan berteriakan. Selain itu, tangisan anak juga dapat menganggu kekhusyukan Shalat orang lain.
Berdasarkan Hadits diatas, seorang anak baru diwajibkan untuk Shalat ketika berumur 7 tahun. Sedangkan banyak kita temui orang tua yang membawa anak dibawah umur tersebut untuk Shalat berjamaah di Masjid sehingga hal tersebut lebih banyak menimbulkan resiko mengganggunya daripada mendapatkan keutamaannya. Tidak salah jika ingin memperkenalkan anak akan kebiasaan untuk Shalat berjamaah di Masjid, tetapi orang tua juga harus memperhatikan perilaku anaknya saat berada di dalam Masjid untuk menghindari terganggunya kegiatan ibadah.