Mohon tunggu...
Andika Tirta
Andika Tirta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah siswa tamatan sekolah marsudirini hobi sekarang saya adalah menulis saya sedang menempuh pendidikan calon imam di Seminari Menengah Stella Maris Bogor

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Magis Spiritual Ignatius

18 April 2024   12:45 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:03 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serikat Yesus adalah ordo yang didirikan oleh Santo Ignatius Dari Loyola selam kurag lebih satu abad yang lalu.  Ignatius adalah salah satu orang kudus dari Spanyol yang lahir tahun 1491 di Azpeitia di provinsi Basque Guiposcoa di Spanyol Utara.Pada tanggal 20 Mei di pertempuran Pamplona kakinya patah oleh bola meriam. 

Selama masa pemulihan yang sulit, Inigo Menemukan buku yaitu “Kehidupan Kristus”. Dan “Kehidupan Santo-santa”. Dia selalu bermimpi untuk meniru pahlawan tetapi setelah membaca buku buku itu Inigo ingin menjadi seperti Santo Fransiskus dan Dominikus. Banyak sekali warisan spiritual yang dimilikinya dan yang paling terkenal adalah buku Latihan Rohani di dalam buku itu terdapat asas dan dasar.  Asas dan dasar merupakan visi kehidupan. 

Visi ini menanyakan “Apa itu hidup itu? Visi mengarahkan kita pada sumber kehidupan  hal ini  benar-benar menjadi pandangan Ignatian. Spiritualitas ignatian juga menawarkan sebuah visi karya “Apa saja yang kita kerjakan di dunia ini?.”Nilai-nilai apa yang membuat pilihan-pilihan kita?. Dalam buku latihan rohani banyak sekali memberi arahan terutama bagaimana cara kita bertindak  dalam konteks menjawab visi-misi kehidupan itu. Latihan rohani menjadi salah satu buku yang paling dikenal dalam sejarah pemikiran rohani,sekaligus dianggap paling kering dan paling sulit dipahami sebagai bacaan (Bdk. introduksi dalam tulisan Hugo Rahner, SJ (translated by francis john Smith, SJ) The Spirituality of  St. Ignatius Loyola.An Account of it’s Historical Development ( Chicago:Loyola University Press,1980),hlm. x-xiii.) 

Dalam LR yang ditulis  bukan semata-mata dari hasil studi atau riset tetapi sebuah perjalanan rohani  yang dialami oleh pendiri serikat Yesus ini. Dibawah ilham Roh kudus Ignatius menulis buku ini sesudah ia mengalami pencerahan spiritual dan banyak catatan yang kemudian ia jadikan buku yang bisa diibaratkan seperti sebuah  pedoman “Bagaimana bisa berenang”. Namun,orang tidak akan bisa berenang dengan hanya dengan membaca ia harus masuk ke kolam renang dan mulai berlatih dengan segalah pengalam kesulitan yang ia alami ketika belajar berenang.

Kembali kepada konteks visi kehidupan dalam LR (136-147) Ignatius memberi kita tiga pertanyaan dalam konteks yang reflektif yang ia sebut sebagai panggilan raja. Ia menyarankan kita  untuk memikirkan Yesus sebagai model seorang raja, yang kepada-Nya kita taat dan menaruh hormat. Ia merupakan pemimpin ambisius. Menurut hemat saya Ignatius mengajak kita untuk ikut ambil bagian  dalam hidup Kristus dan melakukan apa yang ia lakukan  dan dasarnya ialah visi cinta. Inilah yang menjadi asas dan dasar spiritualitas ignatian. 

Sebagaimana sudah dikatakan dalam asas dan dasar Ignatius mengajak kita untuk ikut ambil bagian  dalam hidup Kristus dan melakukan apa yang ia lakukan  dan dasarnya ialah visi cinta. Inilah yang menjadi asas dan dasar spiritualitas ignatian. Kunci yang terletak pada “Cinta”. Didorong oleh sikap magis mudahnya ini  adalah semangat lebih dan lebih lagi tetapi cinta yang merajalela itu bagi ignatius tetaplah harus bijaksana setiap rahmat harus diukur dalam ukuran Gereja. Magis “The more”. Adalah ungkapan khas Jesuit anggota Ordo Serikat Yesus yang berinduk dalam motto serikat ini yaitu “Ad Maiorem Dei Gloriam”. Demi kemuliaan Allah yang lebih besar jangan salah mengartikan ungkapan ini sebagai ambisi besar nama diri bahkan popularitas. Ini adalah ungkapan bagaimana cara kita bertindak kepada sesama demi kemuliaan Allah menjadi the man of other manusia untuk sesama dan bekerja lebih untuk Kristus. Jadi,inspirasi dan cita-cita ini pun  menjadi terpusat pada pribadi Kristus sendiri dalam LR.53 magis  mendapat landasan spiritualitasnya hal ini terlihat dalam merenungkan tiga pertanyaan berikut:

  1. Apa yang sudah kulakukan untuk Kristus?

  2. Apa yang sedang kulakukan untuk Kristus

  3. Apa yang akan kulakukan untuk Kristus

Banyak muncul pertanyaan sebetulnya apa yang dimaksud dengan cara kita bertindak?. Secara detail semangat dari LR bisa dirumuskan secara ringkas mengikuti Kristus sebagaimana tercermin dalam hidup-Nya, karya-Nya dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang terus berkesinambungan dalam wujud komunitas Gereja. Lewat pembedaan roh (diskresi) mengarahkan kita untuk memilih bagaimana kita seharusnya bertindak mau mengikuti si jahat yang ada dalam keegoisan kita atau mau mengikuti si baik yang muncul atas roh kudus yang kita terima sejak dibaptis. 

Saya suka menjelaskan bagaimana cara kita bertindak secara sederhana dengan ungkapan semar “Ojo dumeh”. Artinya jangan mentang-mentang maksudnya janganlah sombong diri prinsip ini mau mengatakan juga janganlah mempermudah sesuatu. Apalagi suam-suam kuku. semua harus penuh dan menyeluruh sekalian dan tidak tanggung-tanggung tetapi harus eling lan waspodo,ingat dan waspada musuh kodrat manusia bisa saja menyerupai malaikat. Untuk itu kenapa dalam spiritualitas ignatian diajari membedakan  mana yang buruk,mana yang baik dan mana yang lebih baik  menurut hemat saya konsep from good to great  diibaratkan seperti pesawat yang pertama-tama take off  dari landasan untuk itu pacuan pasti sudah diperiksa apakah sudah bisa bebas dari halangan dalam pesawat atau di luarnya  setelah lepas landas ia akan menemui banyak rintangan hingga dibentuk untuk menjadi terbiasa oleh karena rintangan itu.  Sebagai penutup, semangat magis bukanlah sekadar konsep teologis, tetapi sebuah panggilan hidup yang menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik, lebih bijak, dan lebih besar dalam cinta kasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun