Mohon tunggu...
Andika Setiya
Andika Setiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Peradaban

Hobi bermain sepak bola dan futsal, konten yang saya buat yaitu tentang peningkatan minat belajar sastra bagi siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Peningkatan Belajar Sastra bagi Siswa

10 Januari 2023   07:39 Diperbarui: 10 Januari 2023   07:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan pendidikan pengajaran sastra Sukma (2012) menyatakan pembelajaran sastra yang dilakukan di sekolah-sekolah saat ini masih sebatas pada pengembangan tentang sastra, sehingga siswa belum mampu untuk merespons sebuah karya sastra dalam diskusi kelas dan hal ini akan menyulitkan guru dalam mentransfer nilai-nilai yang ada dalam karya sastra tersebut. Melalui pengajaran sastra diharapkan memberikan rasa senang kepada siswa sehingga tertanam dan menjadi miliknya yang aktif. Inilah sesungguhnya tujuan utama pengajaran sastra menanamkan rasa cinta sastra sehingga siswa itu dewasa, akan dewasa pula dalam kegemaran, kemampuan apresiasi dan penilaian terhadap hasil-hasil sastra sehingga siswa akan senang dan menikmati mata pelajaran dengan nyaman tanpa adanya rasa bosan karena siswa menyukai pembelajaran sastra. Dalam proses  pembelajaran, sastra bermanfaat sebagai media untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai kearifan lokal, sosial, budaya dalam menghadapi kehidupan yang kompleks dan multidimensi.

Peningkatan pembelajaran sastra pada sekolah bukanlah perkara yang mudah, karena setiap usaha  yang  direalisasikan  tidak  terlepas  dari  faktor  penghambat  dalam mencapai  suatu tujuan  yang  diharapkan. Pembelajaran sastra masih menyisakan kompleksitas permasalahan yang disebabkan oleh berbagai  faktor, salah satunya yakni dari kualitas guru dan siswa. Ketidakmampuan peningkatan pembelajaran sastra tersebut cukup  menggambarkan bagaimana   problematika   pengajaran   sastra   yang   terjadi saat ini dalam sistem pendidikan. Rendahnya minat siswa dalam mengapresiasi sastra serta rendahnya mutu pembelajaran sastra di sekolah menunjukkan masih buruknya pembelajaran sastra di sekolah. Siswa yang hanya mampu mengenal jenis puisi, jenis drama, jenis prosa, karena kurangnya praktik dan hanya mengandalkan pengetahuan saja yang disampaikan oleh guru kepada siswa, siswa juga dibatasi ketika membaca buku sastra ataupun yang lainnya dan fasilitas yang belum memadai sehingga siswa mengalami kesusahan untuk meningkatkan belajar sastra, ada juga guru yang kurang menumbuh kembangkan minat dan kemampuan siswa pada bidang sastra.

 Strategi peningkatan minat belajar sastra bagi siswa merupakan hal penting dalam rangka menarik minat siswa terhadap berbagai mengenai sastra serta menanamkan kesan pembelajaran yang tidak mudah dilupakan. Pembelajaran sastra diharuskan tidak membosankan, mengandung kreativitas sehingga siswa dan guru dapat melakukan pembelajaran dengan penuh semangat. Strategi untuk meningkatkan minat belajar sastra bagi siswa adalah dengan cara melakukan pendekatan pada siswa untuk menyampaikan tentang sastra, dan sebagai guru juga harus bisa mengendalikan suasana di dalam kelas atau ruangan, serta membuat kenyamanan, kegembiraan di setiap pertemuan agar para siswa tidak merasa bosan ketika berada di dalam ruangan kelas. Guru juga harus mampu menumbuh kembangkan bakat dari siswa yang dimilikinya, contoh siswa yang gemar membaca puisi atau drama sebagai guru harus membantu mengembangkan kemampuan dari siswa.

Pembelajaran sastra yang baik dan ideal sebagian besar tergantung pada guru, materi pembelajaran, model pembelajaran dan keseimbangan antara teori dan praktik. Guru yang kurang profesional atau kurang memahami pembelajaran sastra juga menjadi faktor penghambat pengajaran sastra. Semestinya sekolah memiliki guru sastra yang kompeten dalam mengajarkan sastra, sehingga bisa lebih memudahkan dalam peningkatan minat belajar siswa pada bidang sastra. Selain itu, ada sarana dan prasarana di sekolah yang harus dilengkapi contohnya berupa penyediaan buku yang berkaitan dengan pengajaran sastra dan buku tentang sastra itu sendiri. Untuk itu, bagi siswanya sendiri juga harus berperan dalam mewujudkan pembelajaran sastra yang ideal menunjukan sikap termotivasi, antusias tinggi dan berkeinginan kuat untuk mengikuti pelajaran sastra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun