Mohon tunggu...
Andika Putra
Andika Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Jember

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ: Dampingi Pembuatan Souvenir Pengganti Tiket Masuk Desa Wisata Kemiri

3 September 2021   15:00 Diperbarui: 3 September 2021   15:14 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Desa Kemiri|Dokpri

Program KKN Back To Village III merupakan Program yang disusun oleh Universitas Jember guna mewujudkan Program Universitas Membangun Desa yang dilakukan Oleh Mahasiswa Universitas Jember. Berbeda dengan KKN semestinya dimana Program KKN BTV III Universitas Jember dilaksanakan dengan sistem Pulang Kampung di Kampung halaman Mahasiswa masing masing dikarenakan masih di era Pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk mengadakan KKN seperti semestinya. Dalam hal ini tanpa mengurangi arti KKN sesungguhnya yaitu mengabdi ke Masyarakat namun hanya berbeda pada sistem pelaksanaannya, KKN BTV III ini dilaksanakan dengan metode Online serta Mandiri kemudian hanya diperuntukan mengambil salah satu topic yang diberikan oleh pihak LP2m selaku penyelenggara. dengan berbagai topik yang dapat membantu atau meningkatkan hal yang mungkin kurang optimal karena adanya pandemi Covid-19.

Desa Kemiri merupakan salah satu wilayah dari Kecamatan Panti yang terletak di Jember, Jawa Timur. Nama Kemiri sendiri diambil dari nama Pohon bernama Kemiri dan terdapat pohon kemiri yang besar di wilayah pasar setempat. Desa Kemiri mempunyai beberapa program Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan salah satunya yaitu Desa Wisata Kemiri. Dampak dari pandemik membuat penurunan pendapatan akibat terbatasnya pengunjung yang datang. 

Sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata Kemiri terbilang kurang untuk mengembangkan wisata tersebut. Dan saat ini Desa Wsata Kemiri hanya melayani pengunjung pada Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu dengan sistem Pre-order atau reservasi terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya. Karena di Desa Wisata Kemiri tidak ada tiket parkir dan tiket masuk, disini penulis berencana membuat souvenir sebagai pengganti tiket masuk, jadi pengunjung tidak dikenakan biaya parkir dan tiket masuk namun diwajibkan membeli souvenir tersebut. 

Hal tersebut bisa menjadi income tambahan bagi pengelola, karena sebelumnya pemasukan dari Desa Wisata hanya dari pembelian makanan/minuman serta paket wisata. Souvenir yang dipilih adalah gantungan kunci, mengapa penulis memilih gantungan kunci sebagai souvenir ada beberapa pertimbangan yang sudah dibicarakan bersama pengelola. Pemilihan gantungan kunci ini dikarenakan bahan dan alat yang tidak terlalu banyak, biaya murah, kenapa murah karena dari pengelola menyarankan menggunakan bahan yang ada di desa, yaitu triplek, mengambil bagian dari beberapa bagian triplek yang tidak terpakai namun yang masih dapat digunakan. Desain gantungan kunci yang dipilih adalah lingkaran seperti gantungan kunci pada umumnya, lalu diberikan stiker pada ganutngan kunci.

Hasil dari observasi dan konsultasi pada pengelola, akhirnya pengelola Desa Wisata Kemiri setuju dengan rencana penulis, kebetulan juga pengelola ingin seperti itu, karena juga terinspirasi seperti Wisata Jodipan di Malang yang menggunakan souvenir sebagai penganti tiket masuk, namun masih belum bisa mewujudkan. Akhirnyapun saya menyusun program kerja saya yang akan saya lakukan selama 30 hari bersama pengelola Desa Wisata Kemiri.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 ini dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 9 September 2021. Akan ada beberapa ragam aktivitas yang akan dilakukan oleh penulis, langkah awal yang dilakukan adalah dengan meminta izin pada Pemerintah Desa, mulai dari Kecamatan hingga Kantor Desa.

Pada minggu pertama pelaksanaan penulis memulai kegiatan dengan observasi dan konsultasi kepada pengelola Desa Wisata Kemiri tentang bagaimana nantinya program kerja yang akan dilakukan oleh penulis. Kemudian pada minggu kedua penulis menyiapkan bahan dan alat yang nantinya akan digunakan untuk gantungan kunci yang dijadikan souvenir.

Dan pada minggu ketiga penulis memberikan pendampingan pembuatan gantungan kunci kepada pegelola dimulai dari pembuatan desain stiker, bentuk gantungan kunci hingga menjadi gantungan kunci yang siap diperjual belikan.

MInggu terakhir atau minggu keempat dilakukan pendamping pengaplikasian atau penjualan kepada pengunjung yang dilakukan pengelola. Hal ini diharapkan dapat menambah kepuasan pengunjung, dengan hanya membayar parker dan tiket masuk, pengunjung juga mendapat ganungan kunci atau souvenir yang bisa menjadi kenang-kenangan pengunjung pernah berwisata di Desa Wisata Kemiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun