Brand Equity
seperangkatasetdan keterpercayaanmerekyang terkait dengan merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupunpelanggan. Aaker (1997;22). menurut Mongilala (2010: 81) Brand equity dalam bidang marketing politik adalah kekuatan suatu penilaian untuk kandidat atau partai politik yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari kandidat atau partai politik itu sendiri yang dapat diketahui dari respon pemilih atau masyarakat terhadap progam serta kepribadian figur dari kandidat atau profil dan ideologi partai politik.Masyarakat dapat memberikan persepsi mengenai tentang kandidat atau partai politik (dibawah ini kandidat bisa juga berarti partai politik):
1.Diferensiasi visi dan misi dari suatu kandidat, yang dapat memudahkan pendekatan kandidat dengan para pemilihnya melalui masyarakat umum. visi dan misi serta tujuan dari kandidat akan benar-benar membantu persepsi masyarakat, serta menciptakan hubungan kedekatan antara kandidat dengan masyarakat. Masyarakat lebih banyak mengetahui arah dan kebijakan dari suatu kandidat diantaranya titik berat program kandidat di pariwisata, perikanan, pertanian, pertambangan dan lain-lain.
2.Ketersukaan terhadap kandidat diawali dengan masyarakatsadar dan mengerti apa tujuan dan maksud kandidat serta adanya pengenalan lebih dalam tentang profil dari kandidat. Profil kandidat begitu diperlukan dalam pemasaran politik karena dari profil kandidat, masyarakat akan banyak tahu tentang keadaan kandidat dari latar belakang kepribadian kandidat.
3.Kandidat di tuntut harus dekat dengan masyarakat karena jika prinsip ini di jalankan maka masyarakat selalu merasa dekat dengan kandidat. Proses ini tidak saja disaat pemilihan namun proses ini berkembang sejak awal masa hidup kandidat, yaitu proses keaktifan dalam lingkungan masyarakat.
4.Kandidat yang bercitra baik dalam masyarakat akan menjadi pertimbangan yang baik dalam pilihan masyarakat, proses pembentukan pencitraan juga berhubungan erat dalam perilaku dari kandidat.
5.Terlibat aktif dalam komunitas agamanya, ukuran ini dengan keaktifan kandidat dalam berbagai organisasi keagamaan, apalagi punya predikat tokoh agama akan membantu persepsi positif dari masyarakat.
6.Terlibat aktif dengan komunitas lingkungan masyarakat sekitar, kandidat dituntut untuk memberi diri dalam kegiatan kemasyarakatan contohnya rajin terlibat dalam bersih-bersih kampung, banyak memberikan bantuan baik moril dan moral terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat.
7.Terlibat aktif dengan komunitas organisasi, kandidat yang aktif dalam kegiatan organisasi-organisasi akan mempunyai nilai positif dalam pertumbuhan kader dewasa ini.
8.Cara berpakaian dari kandidat, yaitu konstum yang rapi atau tidak rapi akan menjadi persepsi masyarakat dalam menilai seseorang.
9.Cara berkomunikasi kandidat, komunikasi yang baik akan banyak membantu penilaian masyarakat kepada kandidat.
10.Segmentasi pergaulan kandidat, cara bergaul dapat mejadi penilaian masyarakat terhadap kepribadian kandidat.
11.Pola pemikiran kandidat, cara berpikir seringkali sulit di temui, namun ini menjadi penting jika masyarakat tahu dengan jelas terhadap pola pemikiran dari kandidat
12.Asal usul dari kandidat, hal ini sangat membantu pembedaan kandidat dengan kandidat yang lain, contohnya suku, agama, dan ras. Di tambahkan jugabahwa citra keluarga dari kandidat menjadi hal terpenting dalam penilaian masyarakat.
13.Popularitas dari kandidat, dalam popularitas berhubungan erat dengan gaya bergaul dari seorang kandidat, tidak terlepas juga keberhasilan-keberhasilan kandidat yang dapat membuat nama kandidat popoler di masyarakat, yang memudahkan masyarakat untuk mengadakan persepsi yang baik terhadap kandidat.
14.Konsep Visi dan Misi Kandidat berpengaruh dalam pembentukan Brand Personality kandidat
15.Pidato dalam kampanye harus bertujuan baik untuk masyarakat, pidato harus membuat masyarakat mengerti dengan jelas maksud dan tujuan serta arah pidato serta memberikan kesan dan pesan yang tidak mudah dilupakan oleh masyarakat,.
16.Saat kandidat berpidato respon masyarakat yang merasa bersimpatik dan berkali-kali melakukan tepuk tangan, akan menaikkan loyalitas terhadap kandidat.
17.Saat kandidat hadir dalam suatu acara, para masyarakat sangat senang dan memberikan perilaku yang agak spesial terhadap kandidat contohnya diberikan kesempatan untuk duduk didepan, memberikan sambutan dan lain-lain, dan ini akan membantu memberikan persepsi yang baik dari masyarakat.
18.Disaat melakukan kampanye, kandidat mudah mengumpulkan masyarakat.
19.Kandidat yang punya jalin hubungan pertemanan yang dekat dengan masyarakat
20.Kandidat yang dipercaya oleh masyarakat akan berpengaruh baik terhadap perspepsi masyarakat.
Brand Personality
Definisi operasional kepribadian merek merupakan karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan suatu merek. Kepribadian merek harus bersifat berbeda (distinctive) dan tertanam jangka panjang di benak konsumen. Aaker (1997), dalam penerapannya Brand Personality kandidat di bidang marketing politik merupakan kondisi di mana para pemilih atau masyarakat menghubungkan berbagai kepribadian dan asal usul dengan Figur kandidat. Mongilala (2010:63)
Pembentukan Brand personality dituntut untuk adanya hubungan kedekatan antara kandidat dengan masyarakat, dan proses ini dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat nilai secara difrensiasi pola dan perilaku kandidat dengan yang lain, oleh karena itu kedekatan dan pergaulan dengan masyarakat akan memudahkan penilaian persepsi dari masyarakat, proses pembentukan brand personality diantaranya aktif dalam organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan, ikut berpartsisipasi dalam tindakan sosial di lingkungan sekitar, aktif dalam pelayanan kerohanian di jemaatnya. Karena jika tidak ada hubungan emosional atau informasi yang jelas dari lingkungan masyarakat sekitar maka persepsi tentang brand personality sulit di nilai. Kedekatan dan keaktifan dengan masyarakat merupakan pola ukuran yang menjadi pembedaan kandidat dengan yang lain, dapat dilihat dari poin-poin dibawah ini :
1.Pemikiran kandidat harus rasional dimata masyarakat dan merupakan pemikiran yang bertujuan baik untuk masyarakat, dengan adanya pergaulan yang baik dengan masyarakat maka persepsi tentang rasional berpikir dan tidak rasional dapat diketahui jelas oleh masyarakat dari ciri-ciri kandidat serta punya tujuan yang baik dalam pemikiran rasional untuk masyakarat.
2.Kandidat dalam perilakunya harus dikenal jujur dalam kepribadiannya. Dalam kehidupannya sehari-hari, kandidat di kenal punya kepribadian yang dapat dipercaya oleh masyarakat, dengan citra yang jujur oleh masyarakat akan berpengaruh baik dalam pembentukan brand personality yang positif.
3.Kandidat harus terkesan punya motivasi dan semangat yang tinggi dan terkesan menarik dan lincah oleh masyarakat. Poin ini juga termasuk yang berpengaruh di masyarakat karena jika pemimpin yang akan dipilih sudah tidak punya semangat dan motivasi akan jadi apa bangsa ini, oleh karena itu dari cara berkomunikasi, berpakaian dan mengeluarkan pendapat sangat di pertimbangkan dalam poin ini.
4.Kandidat dituntut untuk punya prinsip keberanian dan berprilaku kokoh. Berani dalam arti adanya kekokohan dalam memperjuangkan prinsipnya, tidak dikenal mudah menyerah pada keadaan tapi punya sifat selalu berjuang untuk pemikiran kearah yang baik.
5.Kandidat dikenal punya imajinasi yang tinggi serta mudah menyesuikan dengan perkembangan. Kandidat dituntut cepat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi pada saat ini, dewasa ini kehadiran teknologi dan sistem komputerisasi sudah menjadi bagian pola kehidupan zaman ini, para kandidat di tuntut untuk dapat mengoperasikan dan jangan sampai ada kandidat yang gagap teknologi, masalah teknologi hanya salah satu bagian yang terpenting dalam hal perkembangan zaman.
6.Kandidat berkepribadian selalu menepati janji-janjinya. Dalam kehidupan bermasyarakat kandidat di kenal dalam setiap melakukan janji-janjinya akan selalu menepatinya, tidak terkesan obral janji saja.
7.Kandidat dikenal cerdas dan pandai, seringkali ukuran yang nilai dari kandidat beradasarkan gelar yang dimiliki oleh kandidat, tapi dewasanya ini dengan gelar ternyata belum cukup, gelar harus di sertai dengan keaktifan dalam memberikan pemikiran-pemikiran dalam diskusi-diskusi bersama dengan masyarakat, dan banyak diberikan kesempatan dalam acara-acara untuk mewakili masyarakat dalam sambutan-sambutanya. Konteks dalam poin ini bergantung pada gelar dan gaya berkomunikasi dalam masyarakat.
8.Kandidat dinilai punya kesan untuk berhasil kedepan, ini jelas dapat diasumsikan dengan citra keberhasilan dalam ruang lingkup pekerjaannya, keadaan ekonomi dimana kandidat saat itu dikenal berhasil dalam bidang pekerjaannya dan juga nilai dari penghargaan-penghargaan kepada kandidat itu sendiri.
9.Kandidat punya kesan lebih baik dari yang lain oleh masyarakat. Penilaian ini bergantung pada citra diri dari kandidat, kandidat dijadikan icon masyarakat atau representasi atau perwakilan masyarakat dan ini lebih dikenal dengan tokoh masyarakat. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kandidat dinilai lebih baik dari masyarakat lainnya, oleh karena itu berhak menjadi pemimpin dalam suatu masyarkat.
10.Kandidat dikenal dapat menjawab kebutuhan masyarakat, ini berkaitan dengan kepribadian dari kandidat, figur kandidat dikenal dalam kehidupan bermasyarakat selalu dapat membantu masyarakat, tindakan-tindakan sosial dalam masyarakat sangat berpengaruh untuk pembentukan poin ini.
11.Kandidat dikenal berkepribadian yang tabah. Pada poin ini kandidat dinilai dalam penyelesaian masalah selalu ada prinsip bijaksana dalam pengambilan keputusan dan tabah menghadapi dinamika dimasyarakat.
Sales promotion
Definisi Operasional sales promotion adalah suatu cara mempengaruhi konsumen langsung agar suka membeli Produk dengan merek tertentu.” Nitisemito (1994:142). Dalam pemasaran politik, Definisi Sales Promotion yaitu serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaranmarketing politik dengan menggunakan strategi-strategi dan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada suatu kandidat baik kepada para tim sukses maupun masyarakat sebagai pemilih untuk dapat memilih kandidat ini, (kandidat bisa diartikan seorang kandidat atau partai politik) atau biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu atau kondisi dimana disaat kampanye. Mongilala (2010:67) Tindakan sales promotion berupa
1.Bantuan-bantuan dari kandidat sebelum pelaksanaan pemilihan yaitu Bantuan dari kandidat berupa bahan-bahan pokok kepada masyarakat, Bantuan dari kandidat kepada masyarakat berupa uang gratis, bantuan dari kandidat kepada masyarakat berupa KTP gratis dan fasilitas-fasilitas gratis, bantuan terhadap lembaga-lembaga sosial dan agama. 2.Janji-janji dari kandidat untuk membantu masyarakat dengan pembayaran KTP Gratis, Biaya Listrik Gratis, Biaya Air Gratis, Biaya Kesehatan dan Uang, dan tindakan ini masih berupa janji yang nantinya akan dijanjinya akan ditepati saat terpilih nanti. 3.memberikan bantuan operasional kepada tim atau masyarakat untuk dapat menjadi relawan yang dapat mengkampanyekan Program dari kandidat. 4.memberikan bantuan kepada pemilih yang belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap, agar secepatnya dapat terdaftar sebagi pemilih. 5.memberikan bantuan operasional kepada tim atau masyarakat untuk dapat menjadi relawan yang dapat memilih kandidat. 6.Memberikan bantuan kepada Masyarakat yang dapat membantu kandidat mencari pemilih yang belum tersentuh ataupun pemilih yang sudah akan memilih kandidat lain. 7.Menawarkan program-program yang baru sesuai perkembangan zaman yang seringkali dilupakan oleh semua kandidat. 8.Rajin menemui dan berkumpul dengan para pemilih militan dari kandidat tersebut, 9.Melakukan sosialisasi cara memilih kepada masyarakat, yaitu dengan memberikan penegetahuan kepada masyarakat untuk cara mencoblos atau mencentang dalam pemilihan nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H