Mohon tunggu...
Gede Ngurah Andika Milyawan
Gede Ngurah Andika Milyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Chemical Engineering '18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tiga Mahasiswa Undip Ciptakan Bio-Scrubber Berbahan Bacterial Cellulose dari Daun Kelor sebagai Solusi Pencemaran Lingkungan

28 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 28 Agustus 2021   09:16 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bio-Scrubber berbahan Bacterial Cellulose Ciptaan Tim PKM-RE Teknik Kimia Universitas Diponegoro (sumber: dokumentasi pribadi)

Bio-Scubber berbahan Bacterial Cellulose dengan Agen Antibakteri Flavonoid Dari Daun Kelor Sebagai Solusi Pencemaran Lingkungan Akibat Mikroplastik.

Semarang (27/8/2021) - Tahukah kamu bahwa penggunaan scrubber dapat melepaskan 209,7 triliun mikroplastik ke lingkungan setiap tahun? Mikroplastik di dalam produk scrubber bersifat racun serta dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti nekrosis seluler, peradangan, dan laserasi jaringan. Oleh karena itu beberapa negara seperti Kanada, UK, USA, dan Belanda telah melarang penggunaan scrubber berbahan plastik pada produk kosmetik. Namun, penggunaan scrubber sangat dibutuhkan untuk pengelupasan sel epidermis yang mati, menghasilkan kulit yang bersih, mempercepat pembaruan sel, dll.

Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Afriza Ni’matus Sa’adah, Gede Ngurah Andika Milyawan, dan Tiara Nadya) yang dibimbing oleh Dr.-Ing. Silviana, S.T., M.T., mampu memberikan solusi untuk permasalahan ini. Mereka menciptakan bio-scrubber berbahan bacterial cellulose yang bersifat biodegradable sehingga tidak mencemari lingkungan. Bio-scrubber berbahan bacterial cellulose ini kemudian ditambahkan flavonoid dari daun kelor sebagai agen antibakteri untuk meningkatkan performa dari bio-scrubber. Metode yang digunakan untuk memproduksi bio-scrubber bacterial cellulose adalah metode ultrasonikasi dengan pengeringan ambient pressure drying (APD). Bio-scrubber bacterial cellulose yang dihasilkan melalui metode ini memiliki kristalinitas yang lebih tinggi, sifat mekanik yang lebih baik, transparan, dan terbukti dapat membunuh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Inovasi ini tentunya sangat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga industri. Dimana dengan memproduksi bio-scrubber berbahan bacterial cellulose dapat memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan, membangun image perusahaan, serta dapat memperbaiki daya saing. Bagi lingkungan, bio-scrubber bacterial cellulose ini dapat menyelamatkan lingkungan dari efek buruk yang diakibatkan oleh pencemaran mikroplastik. Mari sayangi bumi kita dengan mulai menggunakan green product agar tidak timbul masalah pencemaran lingkungan.

Penulis:
Afriza Ni’matus Sa’adah, Gede Ngurah Andika Milyawan
S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun