Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan moneter yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang. Sumber dana untuk investasi dapat berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini ataupun dari tabun- gan. Investor yang mengurangi konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut jika diinvestasikan akan memberikan harapan peningkatan kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh dari peningkatan kesejahteraan investor tersebut.
Dasar keputusan investasi terdiri return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Alasan utama mengapa orang berinvestasi khususnya saham adalah untuk memperoleh keuntungan. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return harapan dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (Oppor- tunity Cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Sikap investor yang mengharapkan return tertentu haruslah mempertimbangkan berapa besar risiko yang harus ditanggung dari invetasi tersebut. Umumnya makin besar return harapan maka semakin besar risiko yang harus ditanggung. Risiko diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return harapan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan.
Untuk itu investor perlu memprediksi return dan risiko saham yang akan dibelinya. Perhitungan return dan risiko tersebut berdasarkan data historis yang dikumpulkan oleh investor berupa harga saham dan deviden. Berdasarkan data-data tersebut, in- vestor dapat menganalisis seberapa besar kemungkinanan return yang akan diper- olehnya (biasa disebut dengan return harapan) dan meminimalkan risiko (penyim- pangan dari return harapan) dari investasi saham tersebut.
Ada banyak cara untuk menganalisis investasi saham, seperti analisis teknikal dimana investor menganalisis harga saham dengan berbagai metode chart. Ada juga analisis fundamental, dimana investor menganalisis dari sisi keuangan perusahaan. Namun, perhitungan analisis return dan risiko juga dapat diterapkan oleh investor karena banyak teori dan penelitian yang telah menggunakan rumus menghitung return dan risiko serta hubungan antara return dan risiko pada investasi saham. Untuk itu, penu- lis merasa penting untuk menguraikan analisis perhitungan return dan risiko dalam berinvestasi saham.
Return
Return dapat dibedakan menjadi expected return (return harapan) dan realized return (return aktual atau yang terjadi). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang tel- ah diperoleh pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, adakalanya terjadi perbedaan antara return yang diharapkan dengan return aktual. Perbedaan inilah yang merupakan risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor.
Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal, investor harus memper- hitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu atau dikenal den- gan probabilitas kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan return yang akan terjadi dan probabilitasnya disebut sebagai distribusi probabilitas. Dengan kata lain, distribusi probabilitas menunjukkan spesifikasi berapa tingkat yang akan diperoleh dan berapa probabilitas terjadinya return tersebut.
Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return harapan atau sekuritas tersebut. return harapan pada dasarnya adalah nilai return rata-rata. Jika kita memiliki distribusi probabilitas return suatu sekuritas, nilai return harapannya dapat dihitung dengan cara menentukan nilai rata-rata tertimbang dari distribusi re- turn tersebut. Dalam perhitungan rata-rata tertimbang ini, bobotnya ditentukan atas dasar nilai probabilitas masing-masing return yang terjadi.
Risiko
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar penyimpangan berarti semakin besar tingkat risikonya.
Apabila risiko dinyatakan dalam seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat menyim- pang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Bodie (2005) menyatakan bahwa deviasi standar dari tingkat return adalah ukuran dari risiko. De- viasi standar merupakan akar dari varians, yang juga nilai ekspektasi deviasi kuadrat dari imbal hasil yang diharapkan. Semakin tinggi volatilitas hasil, semakin tinggi devi- asi kuadrat ini. Oleh karena itu, varians dan standar deviasi mengukur ketidakpastian hasil. Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpangannya (berarti risiko semakin tinggi).
Hubungan Antara Return dan Resiko
Untuk mengetahui hubungan antara return dan risiko, investor dapat memakai metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbritage Pricing Theory (APT). Kedua metode ini sama-sama mengkaji bagaimana pengaruh return dan risiko pada suatu sekuritas sehingga sekuritas tersebut layak diinvestasikan.