Mohon tunggu...
Andika Hasrimaidal Khaizan
Andika Hasrimaidal Khaizan Mohon Tunggu... Pengajar -

Saya akan selalu mempertahankan prinsip yang mengandung kebenaran, menentang segala bentuk kezaliman, dan selalu tunduk pada kebenaran. Sesungguhnya kebenaran bisa disalahkan, tapi tidak bisa dikalahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rezim Boneka Sengaja Menghancurkan Sepakbola Indonesia

12 April 2016   08:47 Diperbarui: 12 April 2016   09:13 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kajian komprehensif itu adalah mempersulit penyelesaian kisruh sepakbola tanah air. Solusi yang sebenarnya sudah ada di depan mata, sengaja dibikin rumit oleh Menpora, si menteri yang tidak memiliki kemampuan apa-apa itu.

Disinilah uniknya Indonesia. Pemerintah sengaja merusak sepakbola negaranya sendiri dengan berbagai macam alasan. Padahal, mereka sendiri tidak memahami arti dari sepakbola.

Katanya lagi, revolusi mental bisa mendatangkan prestasi. Padahal di negara yang tradisi sepakbolanya kuat tidak dikenal istilah revolusi mental di sepakbola, lha Indonesia siapa?

Katanya revolusi mental harga mati, sedangkan mereka... Mereka mengabaikan keputusan hukum yang sudah mengikat. Keputusan MA diabaikan oleh si Nahrowi, anak Madura laknat yang dipilih jadi mentri atas dasar bagi-bagi kekuasaan itu.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah : Rezim Boneka Budak China sengaja ingin merusak sepakbola Indonesia, melakukan kriminalisasi terhadap pengurus PSSI, dan PSSI hendak dijadikan tempat bagi-bagi kue kepada timses dan relawan Jokowi. Reformasi tata kelola tidak pernah ada. Akibat seorang bocah Madura, rusak sepakbola seIndonesia....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun