2. Kebiasaan untuk Tidak Taat Peraturan
3. Terlupakannya Kemiskinan dan Kesejahteraan yang Tidak Merata
Berikut penjelasannnya!
1. Sifat Diskriminatif dan Sulit MenghargaiÂ
Indonesia terkenal paling suka membeda-bedakan orang lain, entah dari sukunya, warna kulitnya, cara bicaranya, rasnya, garis keturunannya, agamanya, pakaianmya, pekerjaannya, jabatannya, umurnya, sampai jenis kelaminnya. Bagi orang Indonesia, perbedaan membuat pihak lain lebih rendah, boleh ditertawakan, bahkan ditindas. Sulit untuk menanamkan prinsip di Indonesia bahwa setiap manusia itu setara. Orang Indonesia lebih cenderung suka sungkan dan minder, tetapi tidak bisa saling menghargai satu sama lain.
2. Kebiasaan untuk Tidak Taat Peraturan
Warga Indonesia bangga jika mereka melanggar peraturan. Bagi mereka "Peraturan ada untuk dilanggar". Jika tidak terlihat penegak hukum, orang Indonesia bisa dipastikan akan melanggar. Negara Indonesia masih belum bisa mengerti mengapa apa pentingnya dibuat tatanan, peraturan, dan hukum yang jelas dan tegas dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Orang Indonesia lebih suka menggunakan logika mereka masing-masing yang belum tentu benar dan norma-norma masyarakat yang tidak tertulis. Sedangkan aparat penegak hukum pun banyak yang corrupt, serta tidak kreatif dalam mengatasi masalah seperti ini. Jangankan memberantas korupsi, membuang sampah saja masih sembarangan.
3. Terlupakannya Kemiskinan dan Kesejahteraan yang Tidak Merata
Harga Rupiah jauh di bawah dollar. Pendapatan per kapita orang Indonesia rendah. Banyak orang yang pendapatan per bulannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya, di samping masih banyak yang belum mencapai upah minimum. Sedangkan harga-harga semakin naik, menyamai standar kekayaan yang tidak merata di Indonesia. Kemiskinan di Indonesia membuat warganya semakin pemarah, suka melakukan hal-hal bodoh, termasuk korupsi dan kriminalitas lainnya. Kesejahteraan hanya bisa dirasakan oleh sebagian orang saja.
Solusi dari masalah di atas bisa beragam, mulai dari berbagai proyek maupun melalui kebijakan-kebijakan.
Namun hal paling sederhana yang bisa kita lakukan sederhana adalah dengan menjadi role model. Dengan menjadi teladan yang baik, kita bisa menginspirasi orang lain untuk menjadi baik pula. Satu orang baik, dapat saling mempengaruhi orang baik lainnya.