Sudah sejak beberapa bulan silam, terutama sejak PSSI dirasuki Jin Jenggolo, setiap detik pendengaran dan mata kita selalu di suguhi oleh percecokan politik yang tidak sehat dan cenderung saling menghujat Antara pendukung Menpora1927 dengan pejuang kebenaran di pihak PSSI. Hati dan kepala kita terasa di pecah belah jadi dua kalau tidak Persebaya1927 yang tenggelam ya PSSI yang hancur, sekalipun disanksi FIFA, karena begitu spesialnya klub yang didukung Indon-Indon yang berjiwa babu ini, hingga Menpora rela menjual idealisnya sendiri. Nasionalismenya tidak lagi kepada Indonesia Raya tapi sudah dipersempit hanya untuk bagaimana memenangkan Persebaya 1927 dengan Saleh Mukadalnya. Hingga cara-cara yang di tempuhnya pun sudah sangat melanggar etika-etika kepantasan. Bahkan cenderung anti hukum, sangat luar biasa liarnya.
Rakyat jadi serba bingung sebagai akibat dari tindakan terkutuk Bapak Menpora1927. Betapa tidak, PSSI yang semula sudah berdamai pasca kisruh PSSI-KPSI, kini dirusak oleh seorang Menpora pengecut yang sama sekali tidak pernah berkaitan langsung dengan sepakbola malah sok-sokan menjadi pahlawan dengan melanggar aturan sekalipun. Tapi yakinlah, bahwa setiap perbuatan yang tidak benar, pasti akan dikalahkan oleh kebenaran, apapun itu alasannya.
Menpora1927 ini sangat pengecut, hal ini dapat dilihat dari keengganannya untuk menemui PSSI. Pasca pembekuan, Menpora selalu menghindar pertemuan dengan PSSI dengan berbagai macam alasan. Logikanya, apabila Menpora memang berniat baik untuk membangun sepakbola Indonesia yang saat ini sedang terpuruk, tidak ada alasan politisi PKB ini untuk membatalkan atau menghindar dari PSSI. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menyatakan enggan bertemu dengan pengurus PSSI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Surabaya dibawah komando La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dirinya menyerahkan permasalahan PSSI kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Ya pada BOPI… kita tahu BOPI adalah sebuah lembaga yang diisi oleh orang-orang LPI yang dulu sempat menjadi benalu di sepakbola Indonesia. Sedemikian hebatnya, orang-orang yang berafiliasi dengan Jin jenggolo tersebut berhasil ‘mengukir” prestasi buat timnas Indonesia, yakni “dicincang” Bahrain, 0-10 di laga kualifikasi Piala Asia.
Menpora ternyata ingin sepakbola kita dikuasai oleh orang-orang yang nyata sudah membuat sepakbola kita terpuruk. Dan menyingkirkan orang-orang yang benar-benar tulus ingin membangun sepakbola Indonesia yang lebih baik. Saya rasa, alasan Menpora membekukan PSSI adalah alasan kekanak-kanakan demi menyalurhan hasrat birahi sang bos besar. Heheehhehehehehehehe…. Mari kita dukung Menpora merusak sepakbola Indonesia. Sehingga level kita sama dengan Laos, Brunei, Kamboja, dan Timor Leste…….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H