Jika masa liburan seperti libur lebaran sekarang ini, Jogja diserbu wisatawan domestik dari seluruh penjuru Indonesia, itu sudah hal yang wajar. Jika di FTV Jogja selalu tampil dalam balutan landscape indahnya dan bahasa jawa khasnya yang menarik minat penonton seluruh Indonesia, itu juga sudah hal yang wajar. Tapi Jogja juga masih ingin menyita perhatian Indonesia, lewat fragmen lain, fragmen yang membuat negara ini dijuluki gila bola! Ya Jogja ingin menyita perhatian lewat olahraga favorit nusantara: sepakbola!
Jangan tanyakan sepakbola Jogja tayang rutin di ISL sekarang-sekarang ini, karena memang sungguh menjadi sebuah keanehan. Tapi cobalah tanyakan ke skuad garuda muda yang akan bermain besok melawan Brunei Darusalam. Memang bukan yang pertama Jogja jadi tempat pilihan menggelar latihan dan berujicoba skuad garuda. Dan memang bukan hal yang unik Jogja jadi tempat pertandingan Timnas Indonesia. Namun jika ditelusuri lebih dalam, banyak hal menarik yang membuat laga bertajuk Timnas Indonesia U23 Selection vs Brunei Darusalam All Star besok (15/08/2013) pantas ditunggu-tunggu.
Pertama! Tempat laga digelar. Sepele memang, laga memang hanya digelar di Stadion Maguwoharjo. Tapi bagi yang rindu menyaksikan siaran langsung televisi ala landsape Stadion, yang sempat menghiasi siaran langsung televisi nasional karena keberadaannya yang mampu menampung ribuan pengungsi erupsi gunung Merapi ini, tentu begitu emosional. Lalu bagi yang penasaran dengan stadion tanpa lintasan dan berbentuk kotak ini tentu dapat terobati. Sedangkan bagi yang apatis tentu stadion yang baru memiliki lampu ini akan menjadi sentimentil tersendiri. Terakhir, patut dicatat, ini adalah laga internasional pertama yang dihelat di stadion berjuluk mini san siro tersebut! Walau sekedar friendly match tim nasional Indonesia U23, esensinya bagi stadion yang mulai dibangun 2007 lalu bersama penghuni setianya menjadi begitu penting. Terkait nama dan reputasi stadion kebanggaan warga Sleman serta DIY ini kedepannya.
Kedua! Dukungan Suporter. Sudah bukan rahasia, kalau suporter tetap penghuni stadion ini menyita perhatian nasional dan internasional, dengan segala pro kontranya. Nah, momen kali ini suporter setia PSS sang empunya stadion, dihadapkan pada kehadiran sang kebangaan negri ini, yang jelas akan didukung secara total pula oleh mereka. Kreatifitas dan suguhan atraktif untuk sang garuda muda layak ditunggu. Termasuk akan adanya koreo khas Sleman atau tidak. Â Terlebih momen ini juga menjadi wadah kelompok suporter besar di Jogja baik dari pendukung PSS, Persiba, maupun PSIM untuk duduk bersama satu tribun mendukung kebanggaan negri ini. Sebuah ujian dan pretest bagi fanatisme sepakbola Jogja, sekaligus juga sebagai cerminan tantangan fanatisme sepakbola kelompok-kelompok suporter sepakbola nasional.
Ketiga! S.A.D. Reunion. Bagi penggemar timnas, S.A.D (Sociedad Anonima Deportivo) Indonesia adalah koin mata uang rupiah. Disatu sisi banyak penggemar bola negri ini menanti hasil positif dari proyek prestisius pengembangan sepakbola usia dini di negri ini. Di sisi lain banyak pula yang beranggapan sebagai proyek buang-buang duit semata, yang hasilnya memang belum terlihat sejauh ini. Bakat-bakat terbaik negri ini sejak usia remaja dikirim ke Uruguay untuk ditempa menjadi pemain-pemain berkualitas yang akan menjadi tulang punggung timnas di masa depan. Bertahun-tahun ditempa, akhirnya tahun ini beberapa diantara mereka kembali dipanggil untuk timnas u23 yang dipersiapkan merebut emas sea games 2013. Dari Belgia hingga Amerika Serikat mereka berkumpul kembali di Jogja. Jogja akan menjadi saksi perdana hasil binaan S.A.D. Indonesia yang telah meniti karier bersama klub profesional di luar negri. Alfin Tuasalomny, Manahati Lestussen, Abdul Rahman Lestaluhu dari CS Vise Belgia bersama Syamsir Alam DC United Amerika Serikat. Tak lupa pula eks S.A.D. yang bersinar di ISL musim ini seperti Rizky Pellu dan Dolly Gultom Pelita Bandung Raya. Aksi mereka seperti mengulang kiprah mereka di timnas U19 yang melakoni kualifikasi Piala Asia U19 2009 lalu. Dengan armada baru bersama talenta-talenta terbaik produk kompetisi lokal negri ini, mereka akan bahu membahu melawan Brunei. Sekaligus membuktikan kepantasan mereka mengenakan kostum garuda di dada.
Ketiga item sederhana yang membuat kenapa Jogja (selalu) ingin menyita perhatian Indonesia. Istimewa!
Salam Gibol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H