malam tak bisa diam
Mencoba mengorek segala luka yang sudah melebam
Menusuk kembali koreng yang menghitam
Memaksa mata untuk terus menatap walau ia telah merengek minta dipejam
Kerap diucapkannya selamat pagi, malam
Untuk hati dan kelakarnya yang selalu dirajam
Begitu rindu dengan sosoknya yang kini terlanjur kelam
Entah menghilang atau tidur dengan begitu kejam
Sibuk ditiup padamkan segala asa oleh mereka
Rela melacurkan waktu dan tenaga dengan penuh sia-sia
Meraih seluruh jati validasi yang tak kunjung bermuara
Dilecehkannya berbagai pandang bintang dengan tatapan hina
Namun cermin berkata lain padanya
Ia menarik paksa kelakar busuk yang begitu celaka
Ditamparnya berulang kali dengan jutaan fakta yang ada
Disadarkannya atas segala fatamorgana yang sudah membutakan mata dan pikirnya
Kini aku mengenal siapa sosok di baliknya selama ini
Yang begitu dekat bak sepasang kekasih di malam hari
Ditemukannya hangat rindu di dalam situ
Laksana rumah yang tak bisa terproyeksi sanubari, namun kekal abadi dalam hati
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI