KKN Tematik UNDIP Bantu UMKM Tingkatkan Produksi dengan Pengadaan Alat Modern
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro tahun ini telah sukses mengimplementasikan salah satu program kerjanya yang berfokus pada pengadaan alat produksi bagi UMKM lokal di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM melalui otomasi proses produksi dan penghematan waktu. Salah satu program dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro tahun 2024 yang dilakukan oleh Andika Bayu Septiawan dari Program Studi Teknik Industri dan Annahl Muhammad Fajdi dari Program Studi Teknik Elektro Industri adalah pengadaan alat bantu produksi pada tanggal 28 Agustus 2024 yang mencakup
- Alat pemotong singkong untuk UMKM Keripik Singkong,
- Alat pengaduk bumbu dan timbangan digital untuk UMKM Wader Manteb,
- Alat pengering untuk UMKM Iboni Craft.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik adalah salah satu bentuk KKN di mana kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat difokuskan pada tema tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebijakan pemerintah. Tema yang diangkat dalam KKN Tematik biasanya berkaitan dengan isu-isu yang relevan, seperti pemberdayaan ekonomi, pengembangan teknologi, kesehatan, lingkungan, pendidikan, atau pembangunan berkelanjutan.Â
Dalam program ini, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat untuk memberikan solusi yang aplikatif dan bermanfaat berdasarkan bidang keilmuan mereka. KKN Tematik sering kali melibatkan kolaborasi antara mahasiswa lintas disiplin ilmu untuk mencapai tujuan yang lebih terintegrasi dan efektif
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang selama ini masih bergantung pada proses manual, untuk beralih ke metode yang lebih modern dan efisien. Otomasi Proses Produksi dan Efisiensi Waktu Produksi. Otomasi proses produksi merujuk pada penggunaan teknologi dan alat-alat otomatis untuk menjalankan berbagai tahapan dalam produksi yang sebelumnya dilakukan secara manual.Â
Dalam konteks UMKM, otomasi sangat penting karena dapat meningkatkan konsistensi kualitas produk, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Misalnya, alat pemotong singkong yang diadakan dalam program ini memungkinkan UMKM Keripik Singkong untuk memotong bahan baku dengan cepat dan konsisten, yang berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas produksi.
Di sisi lain, efisiensi waktu produksi berarti kemampuan untuk memproduksi barang dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Alat pengaduk bumbu yang diadakan untuk UMKM Wader Manteb, dapat mempercepat proses pengadukan bumbu dan penimbangan bahan dengan akurasi tinggi, yang tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui konsistensi produk.
Andika Bayu Septiawan menambahkan bahwa pengembangan UMKM melalui teknologi otomasi adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan persaingan di industri yang semakin ketat. "Dengan adanya alat-alat ini, kami berharap UMKM dapat menghemat waktu produksi dan meningkatkan kapasitasnya," tambahnya.
Mahasiswa KKN Tematik juga memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai penggunaan dan perawatan alat-alat tersebut. Pelatihan ini bertujuan agar alat-alat yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan hasil yang optimal.