Sosok Yusril yang terkenal, tamatan Doktor juga bergelar professor, pernah menjadi mantan menteri seharusnya memiliki sikap yang lebih dewasa. Dalam kiprahnya Yusril bukan hanya hendak membela orang asing yang mencuri ikan di laut Indonesia, saat ini tidak segan-segan ia hendak menjai pahlawan di pasar ikan Luar Batang.
Sebagai orang yang sudah minta atau istilah kerennya ngemis untuk dicalonkan menjadi calon Gubernur setelah partainya sendiri tidak memenuhi syarat mengusungnya, ia bukannya bertingkah lebih dewasa  supaya terlihat ada keseriusan beliau duduk dalam pemerintahan dan membela negara.
Kita akui bahwa Yusrir itu orangnya cerdas, namun kecerdasannya tidak dipergunakan untuk melihat kebenaran, ikut-ikutan bersama FPI yang sudah jelas-jelas setiap saat membuat kacau negri ini, FPI yang sudah tidak disukai orang, berikut Ratna Sarumpaet yang hampir sama motivasinya yakni benci pada pemrintah; tentu akan mempengaruhi partai yang mengusungnya. Oleh sebab itu maka partai harus bijak dan cermat, jikalau partai sudah sempat membelokkan arah seakan-akan sepaham dengan Yusril dan kawanan FPI ini, maka bersiap-siaplah partai anda ditinggalkan pendukungnya. Benar kata pepatah, gara-gara setitik bisa rusak susu sebelanga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H