Mohon tunggu...
Andika Asmara
Andika Asmara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jikalau Hasil Pemeriksaan BPK Itu Final dan Tidak Bisa Diganggu Gugat, Maka….

17 April 2016   21:07 Diperbarui: 17 April 2016   21:24 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jikalau hasil pemeriksaan BPK itu final dan tidak bisa diganggu gugat, maka….

Makin melihat berita, medsos, yang kelihatannya menghabiskan waktu namun jikalau kita pintar-pintar membagi waktu dengan bijak maka nampaknya bermanfaat juga, karena menambah pengetahuan yang tidak kita peroleh dari kelas kuliah.

Belakangan kita melihat timbul berbagai silang pendapat antara Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur DKI Ahok Basuki Tjahaja Purnama dan BPK, pasalnya dalam pemeriksaan BPK disinyalir oleh Ahok terdapat kesalahan dan masalahnya BPK ngotot bahwa mereka itu benar, kitu sebabnya maka Ahok mengatakan BPK itu ngacoh. Kalimat BPK itu ngacoh saja timbul berbagai respon yang menjadi Pahlawan kesiangan hendak membela BPK termasuk salah seorang wakil anggota DPR.

Karena pemeriksaan BPK itu salah, maka timbul respos direktur RS Sakit Sumber Waras mengadakan klarifikasi bahwa benar-benar alamat dari RS Sumber Waras yang dibeli Pemprov DKI itu terletak di Jalan Kiyai Tapa, bukan Tomang Utara seperti yang dikatakan oleh BPK. Semestinya bila sudah dijelaskan seperti itu BPK mengoreksi, namun tetap pula ngotot; nah hal itu yang membuat KPK harus campur tangan.

Jikalau selama ini orang-orang berpendapat dan dianggap bahwa hasil pemeriksaan BPK itu final, maka bahaya sekali mestinya, sebab di sanalah ladang korupsi. Orang-orang yang bersalah atau tertuduh bersalah atau dicuragai bersalah apabila berhadapan dengan BPK berarti pilihannya hanya dua, bebas atau ditangkap. Itu sebabnya apabila Revolusi Mental di Indonesia belum benar-benar dihayati maka praktek korupsi dan sogok-menyogok/suap-menyuap tidak bakal habis. Karena BPK sebagai penentuan.

Oleh sebab itu BPK harus transparan, BPK harus bersih, BPK harus jujur, BPK tidak boleh memihal, BPK harus pintar,  BPK harus anti korupsi. Jujur dengan anti korupsi itu satu paket, tidak boleh dipisah. Orang yang korupsi itu bisa juga jujur, yakni jujur mengaku korupsi; tetapi orang yang jujur sudah pasti tidak bisa korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun