Belakangan ada seorang penulis di kompasiana ini dengan semangat menulis tentang Ahok, tetapi isinya menjelek-jelekan beliau saja. Sebenarnya sayang sekali energy orang ini, jikalau ia masih muda sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikerjakan, jikalau ia sudah agak tua, bisa-bisa sakit jantung tiap hari menulis, karena di hatinya penuh dengan dengki, marah, sirik, dan sebagainya. Sah-sah saja dia tidak suka Ahok dan tidak memilihnya jadi Gubernur kalau ada pilihan yang lain, tetapi yang realistis saja, coba lihat apa yang sudah dikerjakan Ahok? Baca dong berita, lihat media, lihat TV dan sebagainya, kecuali TV 1 yang modelnya sama dengan penulis ini.
Beliau mengaku Revaputra Sugito, namanya laki tapi kok ada yang sebut beliau Tante, ya ngak tahu kenapa ya? Pengaruh LGBT kali ya, sehingga dipanggil Tante, atau jangan-jangan kalau bukan mantan PNS atau TNI, mungkin mantan “Bos “ Kalijodo, kan ada biasanya mami-mami itu kayak banci apa istilahnya sih, saya lupa, oh maaf "Germ*" Lihat ini catatan beliau ya baik-baik : ( : 1.Tolong jangan ada yang inbok-inbok saya lagi untuk menanyakan saya siapa atau mengajak saya ikut grup ini grup itu. Inbok apapun tidak akan saya baca. 2.Saat ini saya jelaskan saya bukan TNI, bukan PNS Pemprov DKI, bukan Kompasmania Terkenal dan bukan mantan Ketua DPD dari PDIP.  Tidak usah menebak-nebak karena tidak mungkin bisa, bahkan admin kompasiana sekalipun.  Dan  tidak penting siapa saya tetapi lebih penting apa isi tulisannya.)  Nah  beliau begitu aneh, pada Admin kompasianapun  ditantang, untung Adminnya baiik, kalau tidak anda sudah di blok atau di out dari kompasiana.com.  Â
Lihat saja, anda sampai berani menuduh admin pro Ahoker dan sebagainya, yang logig saja, setiap tulisan yang bernada negatif dan ditulis dengan kemarahan dan kebencian pasti terungkap dari isinya, seperti yang anda tulis selama ini. Ngak mungkin anda nulis tulisan yang bernada jelek dengan hati yang gembira dan merasa bangga. Makanya sekali lagi sangat kasihan sih. Rasanya para pendukung Ahok juga bukannya menganggap Ahok dewa, Ahok manusia biasa yang ada salahnya, apalgai kalau dicari-cari seperti yang dilakukan anda yang kurang kerja, tetapi lihat kenapa dia bisa begitu? Ia bisa marah karena ada yang jahat dan korupsi. Ia bisa berang karena ada yang malas kerja. Ia bisa pecat orang karena ada yang malas kerja tapi maunya gaji gede. Sebagai penulis saya sih maunya netral dan melihat fakta, saya pikir Admin juga melihat fakta, kalau yang anda nulis nyeleneh, sudah pasti bakal dianaktirikan..
Penulis hanya kasihan saja pada beliau ini, bila Ahok tidak menjadi Gubernur lagi kayaknya dia bisa gila, karena ngak ada artikel lagi yang bisa dia tulis. Bayangkan hampir semua tulisannya tentang Ahok, kalau yang ditulis tentang kebaikan sih ngak apa-apa kita maklumi, ini yang jelek-jeleknya, lagi pula sebagian besar adalah fitnah, ingat fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Walaupun penulis kompasiana tidak semua mendukung Ahok sebagai Gubernur, namun tidak ada  yang tiap hari menjelek-jelekan beliau, kayaknya penulis yang satu ini memiliki perangai kanak-kanak atau kurang beres sehingga perlu konsultasi pada psikolog, kalau  harganya mahal ya coba cari psikolog kompasiana.com, mungkin bisa gratis. Semoga cepat sembuh ya ..
Demikianlah respon tulisan ini, saran penulis jikalau mau menulis yang khusus jelek-jelekin satu orang lebih baik buat website sendiri, misalnya : Ahokjelek.com nah you tulislah sepuas-puasnya. Yang saya tidak mengerti ada untung apanya anda nulis begini terus, atau memang ada bayaran khusus dari yang namanya Paguyuban orang yang benci Ahok.,kalau begitu penulis lain  juga mau dibayarin selain sudah dapat bayaran mahal dari kompasiana.com, nah ketahuan deh anda belum dibayar oleh Kompasiana.com , habis artikel anda menjelek-jelekan orang saja sih. Para pemcara itu mengklik artikel anda karena saking sebel pingin tahu isinya saja, dan anda merasa nyaman dengan kondiisi seperti ini. Yang memalukan lagi bila anda juga tinggal di Jakarta yang dibawah kekuasaan orang yang anda jelek-jelekkan itu. Kasihan saja.......
Â
Wasalam , Jkt Maret '16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H