Mohon tunggu...
Andika Afriansyah
Andika Afriansyah Mohon Tunggu... -

Seorang dokter dengan hobi traveling dan fotografi visit my blog di andika-afriansyah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Pink Beach, Flores

19 Juni 2014   07:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:10 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pink Beach,  Wajib Dikunjungi Apabila Trip ke Labuan Bajo Floresselalu menghadirkan decak kagum bagi para traveler yang menyambanginya. Sebagai salah satu daerah kepulauan, tentu garis pantai yang panjang menjadi daya tarik tersendiri. Pada umumnya pantai memiliki pasir berwarna putih, tetapi berbeda dengan pantai yang sempat kami kunjungi saat trip ke Labuan Bajo. Pantai ini memiliki keunikan yaitu pasir yang berwarna merah muda. Penduduk lokal menyebutnya Pantai Pasir Merah, tetapi turis-turis mancanegara sering menyebutnya Pink Beach. Akhirnya, semua penyedia jasa layanan traveling di Labuan Bajo menggunakan istilah Pink Beach untuk menyebut pantai ini. Letaknya berada di sebelah barat Pulau Komodo. Masih satu daratan dengan taman nasional Komodo. Pantai ini terlihat merah muda karena perpaduan antara pasir yang berwarna putih dan pecahan karang yang berwarna merah. Apabila anda ingin mengabadikan foto pantai yang berwarna pink ini, kami sarankan anda datang di sore/ pagi hari saat matahari agak rendah. Pasir yang berwarna pink akan tampak lebih jelas saat ombak menyapu bibir pantai. Jadi, bagi anda yang ingin mengabadikan pantai ini,coba tunggu ombak menyapu pinggir pantai lalu jepret

Perpaduan pasir putih dan pecahan karang merah membuat pantai terlihat Pink
Karang Merah Anda dapat mencapai lokasi pantai ini dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan tracking, dan cara lainnya menggunakan perahu. Biasanya, para traveler menggunakan perahu untuk menjangkau pantai ini. Begitu kapalkami mendekati bibir pantai, kami melihat tanda larang untuk membuang jangkar. Agar kapal kami tetap pada posisinya, si awak kapal segera mengikat kapal kami dengan kapal yang sudah berlabuh lebih dahulu. Di tempat ini, jangkar kapal tidak boleh diturunkan karena takut merusak karang yang ada di sekitar pantai. Terdapat satu buah tambang yang tertambat ke bawah laut, tambang itulah satu-satunya benda yang dapat membuat kapal tetap pada tempatnya. Kapal-kapal lain yang ingin merapat harus mengikatkan diri pada kapal yang terlebih dahulu tertambat pada tambang tersebut.
Kapal yang tidak boleh merapat ke bibir pantai
Jasa perahu motor untuk mencapai pinggir pantai Untuk mencapai pinggir pantai, para traveler dapat snorkling atau menggunakan jasa perahu motor. Jasa perahu motor tersebut dapat mengantar para pelancong ke pinggir pantai tanpa harus merusak karang-karang. Anda cukup membayar dua puluh ribu rupiah per orang, setiap satu kali mengantar ke pantai. Kami memilih bersnorkling untuk menuju pinggir pantai. Pemandangan laut yang begitu indah terhampar di bawah kami, ciri khas bersnorkling di tempat ini adalah karang-karang yang tidak begitu dalam. Jarak antara dasar karang dengan permukaan air kurang lebih 1-2 meter, hal itu membuat cahaya matahari cukup terang menyinari karang karang sehingga warna karang terlihat berwarna-warni. Sampai di pantai, anda dapat naik ke atas bukit. Perlu tracking sekitar 15-20 menit untuk mencapai puncak bukit. Melihat pantai dari atas bukit adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Birunya laut berpadu dengan pasir yang berwarna pink dan hijaunya rerumputan di sekitar pantai merupakan lukisan alam yang benar-benar sempurna.
Tracking ke atas bukit membutuhkan waktu 15-20 menit
Pemandangan dari atas bukit
Hijau, biru, putih, dan Pink, Lukisan alam yang sempurna Pink beach, perpaduan goresan warna alam yang sungguh indah. Hijau, biru, putih, dan tentu saja warna merah muda menjadi harmoni alam yang sempurna. Kunjungi blog andika-afriansyah.blogspot.com untuk informasi travel Kunjungi flickr andika.afriansyah untuk stok foto traveling

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun