Mohon tunggu...
Andika Prasetio
Andika Prasetio Mohon Tunggu... Guru - Pelajar/mahasiswa

Main Bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional

20 Januari 2025   13:59 Diperbarui: 20 Januari 2025   13:59 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional merujuk pada kondisi di mana individu, baik anak-anak maupun dewasa, mengalami kesulitan atau hambatan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang normal. Gangguan ini dapat mempengaruhi interaksi sosial, pengelolaan emosi, serta kemampuan untuk membentuk hubungan yang sehat. Gangguan sosial-emosional ini sering kali menjadi sumber tantangan baik bagi individu itu sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya.

Faktor Penyebab Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional individu antara lain:

  1. Faktor Genetik dan Biologis: Beberapa gangguan sosial-emosional dapat disebabkan oleh faktor biologis, seperti ketidakseimbangan kimia otak atau kelainan genetik yang mempengaruhi cara otak dan sistem saraf berfungsi. Misalnya, gangguan seperti autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) sering kali memiliki dasar biologis yang berperan penting.

  2. Pengaruh Lingkungan Keluarga: Pola pengasuhan yang kurang baik, kurangnya perhatian emosional dari orang tua, atau bahkan kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak besar pada perkembangan sosial-emosional anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak stabil atau penuh tekanan sering kali kesulitan dalam membangun keterampilan sosial yang sehat.

  3. Trauma atau Pengalaman Negatif: Pengalaman traumatik, seperti kekerasan fisik atau emosional, pelecehan, atau kehilangan orang yang dekat, dapat mengganggu perkembangan sosial-emosional. Anak-anak atau bahkan orang dewasa yang mengalami trauma cenderung memiliki kesulitan dalam mengelola emosi mereka dan berinteraksi dengan orang lain.

  4. Kurangnya Pengaruh Sosial yang Positif: Faktor lain yang berperan dalam perkembangan sosial-emosional adalah kurangnya interaksi sosial yang sehat. Anak-anak yang tidak cukup bersosialisasi dengan teman-temannya atau tidak memperoleh dukungan dari lingkungan sosialnya mungkin mengalami kesulitan dalam belajar cara berinteraksi dengan orang lain.

Jenis Gangguan Sosial-Emosional

Beberapa gangguan sosial-emosional yang umum ditemui, terutama pada anak-anak dan remaja, antara lain:

  1. Gangguan Kecemasan Sosial: Anak-anak yang mengalami gangguan kecemasan sosial cenderung merasa cemas atau takut dalam situasi sosial. Mereka sering kali menghindari interaksi dengan orang lain, merasa khawatir tentang penilaian orang lain terhadap mereka, dan mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial.

  2. Gangguan Perilaku: Gangguan perilaku, seperti gangguan oposisi dan gangguan perilaku agresif, sering kali melibatkan kesulitan dalam mengelola emosi dan perilaku. Individu dengan gangguan ini sering menunjukkan perilaku menantang, marah, atau agresif yang dapat mengganggu hubungan sosial dan kinerja akademik atau profesional mereka.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun