Andika Amar Prasetya, seorang mahasiswa penyuluhan pertanian angkatan 2021 yang kini mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2024, telah melakukan inovasi penting dalam pengelolaan sisa sampah dapur menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Gentan Banaran, Kecamatan Plupuh, pada tanggal 25 Mei 2024 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan pertanian di tingkat lokal.
Pengembangan sistem ember tumpuk yang dilakukan oleh Andika menggunakan dua ember cat besar yang disatukan. Ember bagian bawah dilengkapi dengan kran air untuk menampung lindi, sedangkan ember bagian atas memiliki lubang kecil untuk memasukkan sisa dapur dan bahan kompos lainnya. Lubang besar pada tutup ember bawah memungkinkan pengeluaran lindi setelah proses fermentasi selesai.
"Saya tertarik untuk menciptakan solusi sederhana namun efektif dalam mengelola sampah dapur, yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi petani khususnya ibu ibu PKK dalam bentuk pupuk organik cair," ungkap Andika.
Proses pengomposan dilakukan dengan menumpuk sisa dapur dan lindi di dalam ember tumbuk ini. Lindi yang terkumpul kemudian dipindahkan ke dalam botol dan dijemur selama 2 hingga 3 bulan sebelum dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik cair. "Dengan pengaplikasian dosis 1 liter pupuk organik cair per 10 liter air, kami berharap bisa meningkatkan produktivitas tanaman secara organik," tambahnya.
Inisiatif Andika ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat dan merupakan langkah nyata dalam mendukung pertanian yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, kelompok tani, dan penyuluh pertanian, diharapkan solusi seperti ember tumbuk ini dapat diadopsi lebih luas untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dengan semangat inovasi dan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan, Andika Amar Prasetya membuktikan bahwa perubahan positif dimulai dari langkah-langkah sederhana yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H