Menurut Mashud (2019), kebugaran jasmani tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meskipun dalam tes yang dilakukan hanya lari 1000 meter. Sekolah perlu memberikan fasilitas dan program yang mendukung kegiatan fisik siswa secara teratur. Guru PJOK memiliki peran krusial dalam merancang kegiatan yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan kebugaran siswa, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya kebugaran bagi tubuh. Evaluasi berkala juga diperlukan untuk memantau perkembangan kebugaran siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di UPT Satuan Pendidikan SDN 4 Sentul Kota Blitar kelas 5, yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa putra dan 12 siswa putri. Dari hasil penelitian yang diperoleh untuk siswa putra dengan rata-rata sangat baik, baik dan cukup tidak terdapat siswa yang menempuh di waktu tersebut, untuk paling banyak dengan kriteria kurang sebanyak 8 siswa dengan rata-rata waktu 6.21 menit dan untuk kriteria sangat kurang 6 siswa dengan waktu rata-rata 8.50 menit. Sedangkan untuk siswa putri dalam kriteria kurang hanya 2 siswa dengan rata-rata waktu yaitu 6.41 menit, lalu untuk kriteria sangat kurang berjumlah 10 siswa dengan rata-rata waktu 10.2 menit dan untuk kriteria sangat baik,baik dan cukup juga tidak terdapat siswa masuk di kriteria waktu tersebut.
Faktor yang mempengaruhi hasil lari tersebut, mulai dari genetik masing-masing siswa, aktivitas sehari-hari, dengan siswa yang memiliki waktu atau kecepatan yang bagus bisa karena mereka berlatih di olahraga yang mereka minati bisa juga seorang atlet, lingkungan mereka, gizi yang mereka peroleh dan juga faktor kesehatan mereka sewaktu tes maupun sebelum tes.
Pentingnya kebugaran jasmani bagi siswa dan peran aktif sekolah, terutama guru PJOK, dalam meningkatkan kebugaran siswa. Mashud (2019) menyarankan agar sekolah menyediakan program kebugaran rutin, guru PJOK merancang kegiatan yang efektif, dan dilakukan evaluasi secara berkala untuk memantau perkembangan kebugaran siswa. Selain itu, guru juga harus memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kebugaran bagi kesehatan dan prestasi belajar.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin, Zainul. 2018. "Pengaruh Latihan Senam Kebugaran Jasmani (Skj) Terhadap tingkat Kebugaran Siswa Kelas V Di Min Donomulyo Kabupaten Malang." Journal AL-MUDARRIS 1(1): 22. https://www.researchgate.net/publication/327649617
Chandra, A. N. (2016). Karakteristik Tingkat Kebugaran Kardiorespir asi Siswa Kelas6 SD di Desa Mengwitani Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 5(5), 2303--1395
Darmawan, D., & Wahyudin, D. (2018). Model pembelajaran di sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mashud, M. (2019). Analisis Masalah Guru PJOK Dalam Mewujudkan Tujuan Kebugaran Jasmani. Analisis Masalah Guru PJOK Dalam Mewujudkan Tujuan Kebugaran Jasmani. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/multilateralpjkr/article/view/5704