Mohon tunggu...
Andika Cahyadi
Andika Cahyadi Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan dan Pegiat Pramuka

Menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Hebat Seperti Kiai Ahmad Dahlan

21 Oktober 2024   11:58 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seringkali kita mengenal tokoh pendidikan Indonesia selalu dikaitkan dengan Ki Hajar Dewantara, jauh sebelum itu ada KH Ahmad Dahlan sosok yang tak lekang oleh waktu sang pionir yang membangun fondasi pendidikan di Indonesia. Beliau dikenal dengan pendekatannya yang reformis dalam pendidikan, menawarkan inspirasi berharga bagi para guru di masa kini. KH Ahmad Dahlan memberikan inspirasi tentang bagaimana menjadi guru yang bisa berkontribusi pada pembentukan karakter dan masa depan bangsa. Seorang guru yang tak hanya pintar berteori namun pandai dalam praktinya. Pendekatan ini tercermin dalam berbagai inisiatifnya dalam mendirikan madrasah-madrasah modern. KH Ahmad Dahlan mendirikan lembaga pendidikan yang mengajarkan sains dan teknologi bersama dengan ilmu agama. Ini menunjukkan kemampuannya untuk melihat kebutuhan zaman dan mengintegrasikannya dalam kurikulum pendidikan. Beliau tidak terjebak dalam tradisi lama tetapi berani mendobrak untuk memastikan pendidikan relevan dengan perkembangan zaman. Kemampuan ini sangat penting bagi guru masa kini dalam beradaptasi sesuai dengan tuntutan dan perubahan global yang cepat.

K.H. Ahmad Dahlan memberikan keteladanan dalam pendidikan yang tidak hanya tentang mengisi kepala dengan pengetahuan, tetapi mengembangkan hati dan tangan untuk bertindak. Beliau bertutur, "Pendidikan adalah penumbuhan budi pekerti dan kecerdasan yang tak bisa dipisahkan". Kutipan tersebut menekankan pentingnya integritas guru mendidik dengan menyeimbangkan antara pengetahuan dan pembentukan karakter murid. Seorang guru yang berintegritas melibatkan kejujuran dalam mengajar, ketulusan dalam menilai, dan konsistensi dalam tindakan. Guru yang memiliki integritas tinggi dapat mempengaruhi moral dan etika murid, yang berdampak langsung pada pembentukan karakter mereka.

Gaya mendidik murid yang dilakukan Sang pendiri Muhammadyah ini sangat unik. Beliau selalu berinovasi menggunakan metode pembelajaran kreatif dan adaptif. Menyelarasakan metode pembelajaran dengan pendekatan sosial dan budaya yang relevan dengan zamannya. Ada cerita KH Ahmad Dahlan yang sangat fenomenal yakni ketika memberikan pembelajaran kandungan Surat Al-Maun tentang peringatan kepada kaum muslim untuk menyayangi anak-anak yatim dan membantu fakir miskin. K.H. Ahmad Dahlan mengajak santri-santrinya ke pasar Beringharjo, Malioboro, dan Alun-Alun Utara Yogyakarta yang mana di tempat tersebut banyak ditemui pengemis dan kaum fakir. K.H. Ahmad Dahlan mengintruksikan setiap santrinya untuk membawa fakir miskin itu ke Masjid Besar. Dihadapan para santi, beliau membagikan sabun, sandang, dan pangan kepada kaum fakir. Beliau meminta fakir miskin untuk tampil bersih.

K.H. Ahmad Dahlan adalah contoh nyata seorang guru yang pandai praktik. Guru yang tidak hanya lihai menyampaikan materi pelajaran secara verbal, tetapi juga bisa menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan murid untuk mengalami secara langsung apa yang mereka pelajari sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Guru berperan sebagai fasilitator yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang aktif, menarik, dan berpusat pada murid. Pandai menggunakan metode pembelajaran yang mendorong murid untuk berpartisipasi, berdiskusi, dan melakukan eksperimen atau proyek-proyek kecil yang memungkinkan murid untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menemukan solusi atas berbagai persoalan.

Kemahiran K.H. Ahmad Dahlan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan murid dapat diteladani oleh guru masa kini. Beliau lebih suka mencari murid dari pada didatangi murid. Beliau berkeliling di kampungnya untuk mengajak anak-anak belajar agama dan memotivasi murid melalui pendekatan yang ramah dan inklusif hingga anak tersebut senang beraktivitas di Langgar K.H. Ahmad Dahlan dari pada di rumahnya sendiri. Kemahiran dalam berkomunikasi ini menunjukkan bahwa seorang guru perlu memiliki keterampilan interpersonal yang baik untuk menciptakan hubungan yang positif dengan murid.

Menjadi guru hebat seperti K.H. Ahmad Dahlan merupakan panggilan jiwa. Guru bukan sekedar pekerjaan tetapi sebuah misi mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru tersebut dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas akal, tetapi memiliki keterampilan hidup yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam era yang semua serba cepat ini, sangat membutuhkan guru-guru yang cerdas mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, memiliki hati yang besar, dan semangat yang tak kenal lelah. Inspirasi dari K.H. Ahmad Dahlan mengajarkan kita bahwa pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang mampu mencetak manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun