Stable Bin Baazz terletak di Jl Sawahan, RT 02, RW 02, Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang. Stable Bin Baazz dimiliki oleh Pondok Pesantren Syekh Abdul Aziz Bin Baazz. Program umum menarik sekitar seratus orang. Namun demikian, fasilitas penyimpanan kuda yang ada saat ini tidak memenuhi standar yang diperlukan untuk efisiensi operasional dan kesejahteraan hewan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk merilis ide stabil dan futuris yang stabil serta difusi IPTEK dalam bentuk sarung pintar. Kegiatan dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan 20 santri. Pondok Pesantren Abdul Syekh Bin Baazz di Kota Malang adalah lokasi acara tersebut. Observasi di lapangan digunakan untuk menilai keberhasilan program. Observasi dilakukan terhadap perubahan perilaku dalam perawatan alat-alat di stable, yang merujuk pada gagasan stabil futuris. Stable merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan, serta berlatih berkuda (Dunlea & Dood, 1995). Tidak hanya berupa bangunan atau kandang, stable juga harus dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung untuk keamanan penunggang kuda (Malik & Priatna, 2011). Kuda-kuda yang tedapat di stable biasanya digunakan untuk berolahraga serta mengikuti berbagai kompetisi (Aprida., dkk, 2022). Saat ini trend berkuda sedang mengalami peningkatan (Elfman., dkk, 2009). Hal tersebut tebukti dengan banyaknya kompetisi yang digelar, baik tingkat daerah maupun nasional. Tidak hanya itu, olahraga berkuda juga banyak digemari oleh masyarakat umum, hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya stable yang didirikan dengan jumlah member yang tidak sedikit.
Berdasarkan hal itu maka tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. Eddy Sutadji, M.Pd., berusaha memecahkan masalah terebut. Kegiatan awal dilakukan melalui sosialisasi. Kegiatan sosialisasi diikuti oleh sebanyak 20 orang, termasuk pengurus dan santri dari Pondok Syekh Abdul Bin Baazz. Kegiatan tersebut membahas materi tentang pesantren modern dan stabil dengan konsep futuristik. Materi ini penting untuk pengembangan Pondok Syekh Abdul Bin Baazz agar tetap hidup di era modern. Selain materi yang berkaitan dengan pesantren kontemporer, juga ada materi yang berkaitan dengan konsep stabil futuris atau stabil dengan konsep futuristik. Karena minat berkuda di Kota Malang semakin meningkat, penting untuk mengidentifikasi stable dengan konsep futuristik. Selain itu, diharapkan minat ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk mempersiapkan diri menghadapi tren berkuda, keberadaan kandang kuda di Kota Malang harus diperkuat. Ini memerlukan pemahaman futuristik tentang kandang yang mengikuti perkembangan zaman.
Hasil dari kegiatan ini meliputi: (1) Kualitas Kesejahteraan Kuda: Pembangunan stable kuda yang baru dan modern telah secara signifikan meningkatkan standar kesejahteraan kuda. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada kesehatan fisik kuda tetapi juga memberikan manfaat psikologis bagi hewan-hewan tersebut, dengan menyediakan lingkungan yang lebih alami dan nyaman; (2) Peningkatan Fasilitas Pendidikan: Renovasi dan modernisasi fasilitas pembelajaran telah mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Fasilitas yang lebih baik telah terbukti menunjang efektivitas proses belajar mengajar, memungkinkan integrasi metode pembelajaran baru, dan meningkatkan motivasi serta kinerja akademis santri; (3)Kemandirian Pesantren: Pengabdian ini telah mendorong kemandirian pesantren dalam mengelola sumber daya mereka sendiri, termasuk dalam pengelolaan kuda yang lebih profesional dan pemanfaatan fasilitas pendidikan yang lebih baik untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler; (4) Partisipasi Komunitas: Proyek ini telah berhasil membangun jembatan antara universitas dan komunitas lokal, melibatkan santri, pengurus pesantren, dan masyarakat sekitar dalam kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kuda, meningkatkan kohesi sosial dan keterlibatan komunitas; dan (5) Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan: Dengan adanya stable kuda yang terstandarisasi dan fasilitas pendidikan yang diperbarui, pesantren memiliki peluang untuk mengembangkan model ekonomi yang berkelanjutan, termasuk potensi untuk ekowisata, program terapi dengan kuda, atau pelatihan berkuda yang dapat memberikan kontribusi ekonomi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H