Bidang pariwisata di Indonesia jaman kini menjadi salah satu andalan pemeritah sebagi penghasil devisa negara . Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2019 jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia Mencapai 1,03 juta kunjungan naik 26,58% dari tahun sebelumnya . Melimpahnya kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang ada membuat setiap daerah di Jawa Timur mulai berkembang pesat dan menunjukan keunggulannya di tiap-tiap sektor.Â
Terutama banyaknya potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur yang kini sudah mulai menampakkan eksistensinya di bidang pariwisata lokal nasional. Melimpahnya kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang ada membuat setiap daerah di Jawa Timur mulai berkembang pesat dan menunjukan keunggulannya di tiap-tiap sektor.Â
Terutama banyaknya potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur yang kini sudah mulai menampakkan eksistensinya di bidang pariwisata lokal nasional. Kabupaten Malang merupakan kawasan pegunungan tinggi yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Dengan luas wilayah sekitar 2977,05 km2, kabupaten malang terbagi menjadi 33 kecamatan dan 378 desa dengan jumlah penduduk mencapai 2.544.315 jiwa.
Kabupaten Malang merupakan kawasan pegunungan tinggi yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Bumi perkemahan Bedengan terletak di kecamatan dau tepatnya di desa Selorejo ini tepatnya di Jl. Raya Selokerto, Godehan, Selorejo, Kec. Dau, Malang, Jawa Timur. Area bedengan memiliki luas lahan sekitar 11,9 hektar persegi.Â
Setiap bulannya, jumlah pengunjung yang datang tidak kurang dari 6000 orang. Pada area tersebut, jumlah tenaga kerja yang terlibat sekitar 20 orang yang meliputi penjaga parkir, tukang bersih-bersih, petugas keamanan, hingga beberapa pedagang kaki lima. Secara pemasukan ke desa, omzet yang dihasilkan kurang lebih 30 juta/bulan. Wisatawan berasal dari wilayah jawa timur sebagian kecil dari luar Jawa Timur.
Sesuai dengan bidang dari sebagian besar tim pelaksana PNBP tahun anggaran 2020 yang diketuai oleh Dosen dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Andika Bagus N.R.P. M.Pd. serta dibantu oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata, maka disepakati dikembangkan teknologi self balancing smart scooter sebagai wahana wisata sehat.Â
Teknologi self balancing smart scooter merupakan sebuah skuter roda dua bertenaga baterai. Benda ini terdiri dari dua landasan kaki kecil yang diapit oleh dua roda. Landasan skuter swaimbang menggunakan teknologi sensor giroskop, sehingga pengguna alat ini harus mengarahkan kemiringan kaki dan badannya untuk menggerakkan benda ini.
Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi kerataan dan tingkat variasi level dari sirkuit yang telah dibangun. Pada tahap uji coba, lintasan (sirkuit) dicek terkait kerataan dan kelayakan digunakan. Pengecekan dan pengujian juga dilakukan agar pengguna (wisatawan) merasa aman dan nyaman saat menggunakan teknologi Self Balancing Smart Scooter.Â
Hal itu dikarenakan sasaran dari wahana ini yaitu anak-anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk digunakan orang dewasa. Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, hasil dari kegiatan ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan kegiatan sejenis. Diharapkan aspek yang diberi solusi lebih banyak, sehingga akan lebih membawa dampak signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H