Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Malaysia Jarang Tertawa?

26 Mei 2011   23:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_110690" align="aligncenter" width="448" caption="ikan joget - ikan goeng joget di restoran surabaya - sunway - foto andika"][/caption] Orang Malaysia jarang tertawa, sepertinya ya. Saya secara tidak langsung memang sering memperhatikan ketika berjumpa dengan banyak orang malaysia, apakah ditempat kerja, di restoran, di cafe cafe atau banyak tempat lain dimana banyak disitu berkumpul sesama orang malaysia,  mereka memang jarang tertawa. Mungkin saya tidak benar, tetapi selama 4 tahun di malaysia memang saya jarang melihat orang malaysia tertawa, mereka semua tampak serius. Jikapun ada yang ngebanyol - tampak ada yang tertawanya setengah terpaksa - mungkin karena tidak biasa tertawa Jarang, bukan berarti tidak ada, karena ada juga teman malaysia yang jika jumpa lagi merasa senang karena dia ingat pernah ikut tertawa terpingkal pingkal dengan lelucon yang tiba tiba saja muncul saat makan siang atau sekadar rehat minum kopi sore hari, tetapi  jika mau dibandingkan dengan angka, mungkin 10 orang malaysia hanya ada 2 yang suka tertawa, lainnya ah ngapain juga tertawa tawa -  bisa saja punya pikiran demikian, padahal tertawa setiap hari itu sehat - biar tidak  cepat layu dan selalu mengembang, ya enggak ya. Tadi malam kompasianer di malaysia kumpul kopi darat di Restoran Surabaya di Sunway Petalingjaya, hanya sekedar temu kangen dan berkenalan bagi yang belum pernah ketemu - berkaitan dengan tulisan saya mengenai isteri TKI yang sukses bisnis resto di malaysia. http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/05/23/mbak-ay-ling-pengusaha-resto-surabaya-sukses-di-kuala-lumpur/ ada yang ngajak jom kita coba......haha Selain kompasianer di Malaysia Pak Nutjahjadi, Pak Supli Effendi Rahim, Anazkia, Ifendayu dan yang baru Pak Imam Baihaqi, juga ada kompasianer orang Malaysia  Encik Nazry Yahya, kami banyak sekali tertawa - tawa dari awal sampai dengan ber-akhir kopinya darat Kopi darat tadi malam itu tidak ada sama sekali hal yang dibicarakan seperti biasanya yang serius, entah siapa yang memulai dari saat awal berdatangan ke resto itu sesuai janji pukul 7  sampai dengan bubaran pukul 10 malam kopi darat itu cuma berisikan lelucon dan tertawa tawa, padahal saya sudah pesan kepada pak Imam Baihaqi  sore harinya  dia perlu dan membuat topik yang dibicarakan pada kopi darat itu, kalau bisa jangan yang ini jangan yang itu - karena sudah pernah dibahas sebelumnya.......hehe, Cilaka-nya dalam pertemuan yang penuh dengan tertawa tawa ramai sekali itu, encik Nazry Yahya yang orang Malaysia, cuma senyum senyum saja saat yang lain tertawa terbahak bahak dan termehek merek, lupa jika ada orang lain sedang makan malam di restoran itu.......hahaha. Bolak balik kompasianer lain menanyakan kepada kompasianer encik Nazry Yahya, apakah di Malaysia ada lelucon ( joke ) juga, dengan seriusnya dia mengatakan setahu saya tidak ada, katanya.......hahaha, nyang bener neh? Ya katanya lagi, tidak ada joke di Malaysia seperti di Indonesia ( penulis - di malaysia memang susah orang tertawa, semua serius apa lagi penduduk kota tampak jelas semua serius ). Mau bukti lain boleh tengok komentar komentar para kompasianer yang orang malaysia di kompasiana, mereka hampir semua berkomentar serius.......hahahaha. Pak Imam Baihaqi yang orang Jember -  Jawa Timur dan baru kenal dengan kompasianer lainnya, ternyata lucu, dia menceritakan banyak hal yang lucu lucu semasa dia sekolah dulu di Surabaya,  kuliah di Eropa dan Australia, dan selama dua tahun sebagai TKI di Sunway Petalingjaya - Malaysia banyak yang lucu lucu darinya diceritakan, demikan juga Pak Supli Rahim dan Pak Nurtjahjadi juga banyak cerita lucu lucu, Nazry Yahya diminta gantian - dia bilang memang di malaysia jarang ada joke........hahahahha, lagee Saya jadi ingat kembal waktu mengikuti pelatihan satu hal mengenai sumberdaya manusia selam 3 bulan di Jakarta di tahun 2000 dulu,  ada teman pelatihan yang juga orang Surabaya mengatakan setiap hari kita harus tertawa biar sehat dan tertawa  itu ternyata ada 7  tingkatannya, seperti ini katanya, oh,...... katanya - katanya - katanya......hahahahaha......

  • tingkat 1,  tetawa tarik pipi sedikit kedalam, itu artinya mulai merasa ada yang aneh baik terhadap diri sendiri atau obyek lain, tetapi belum tampak jelas, baru tahap awal gerakan tertawa
  • tingkat 2, tertawa dengan bibir dimajukan kedepan sambil bola mata ditarik kebelakang, itu pertanda sudah mulai ada yang membuat geli, hidung mulai kembang kempis........hahahaha
  • tingkat 3, terawa bibir ditarik kedalam  lebih kedalam lagi dan mata sedikit  mendelik, tertawa ini masih lebih cederung untuk mentertawakan dirinya senditi, merasa ada yang  aneh pada diri sendiri dan dia tertawa, hahaha
  • tingkat 4 tertawa dengan mulut sudah terbuka - tetapi belum lebar dan sudah mulai ada getaran, karena  sudah ada yang aneh - mentertawakan obyek tertentu yang tampak lucu  dan atau geli
  • tingkat 5, tertawa dengan mulut terbuka cukup lebar dan getaran sudah membara, tertawa gembira - biasanyatertawa beramai ramai - karena ada yang dianggap lucu saja atau karena ikutan orang lain tertawa, mungkin ada yang jika ditanya - tidak bisa menjelaskan kenapa dia tertawa
  • tingkat 6, tertawa dengan mulut terbuka lebar dan matanya mendelik delik, tertawa enak yang masih mikir,  tertawa tetapi masih bisa menahan dan menjaga jangan sampai karena tertawa ada yang tersinggung - terganggu atau tidak menerima kenapa tertawa
  • tingkat 7, tertawa lepas  bebas - ngakak, tertawa yang  sama sekali sudah tidak memikirkan sesuatu, lepas begitu saja - terkadang mengalir air mata gembira, hahahahahaaaaa

[caption id="attachment_110691" align="aligncenter" width="448" caption="kompasianer malaysia kopi darat di restoran surabaya - sunway petalingjaya -  semalam 26 mei 2011 - foto andika"][/caption] tetapi tetap ingat tertawa itu semua tertawa normal, bukan tertawa tawa sendiri, jika ada yang sudah mulai tertawa tawa sendiri, apa lagi sudah tidak melalui tingkatan...................putus, ada yang mutusin? catatan wah sebagian besar dari tulisan ini hilang, teputus - diputus?, tidak jelas.........bagian "tertawa cara rusia", "tertawa cara amerika" dan "tertawa cara madura", bablas......kepriban iki admin, sengaja dipenggal-kah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun