Ayah dikuburkan di tanah wakaf Kayu Besar di jalan Thamrin.
Waktu kecil aku juga suka main guli, main patok lele, galah panjang, main  berondok dibalik pokok jambu dan lainnya.
Juga ada kedai sampah diujung jalan rumah ksmi, Â tempat Mak kalau beli minyak, garam dan gula kedai si Apek, setengah tua yang setiap hari cuma pakai kaos dalam. Kalau aku di suruh mak beli minyak atau gula disana selalu tidak dibayar langsung. Utang dulu.
Si Apek ini cuma mencacat saja. Waktu aku mau pulang si Apek bilang: Tal karena dia tidak bisa bilang Tar singkatan dari Muchtar karena masih totok lidahya, Â bilang sama Mak halganya dua lupiah
Waktu aku kerja praktek di Asahan, tempat menginapku malam pertama adalah Rumkan Asahan punya bu Haji di Tebing Tinggi. Hari pertama aku pesan motor utk survey pendahuluan, yang datang adalah bus pulak, waktu kuterangkan yang diperlukan adalah sepeda motor, orang Tebing bilang, kalau itu yang kau maksud pesanlah kereta motor.
Waktu masuk kebun sawit, kubutuhkan sepeda, pembantu surveyku bilang pesanlah kereta angin. Nanti kalau lewat pasar hitam baru kita naik kereta motor lagi.
Anggotaku senang kalau lewat pajak, sebab bisa belanja macam macam kebutuhan.
Kalau cari tempat menginap mereka cari dekat kampung yang ada kedai sampahnya. Sebab kalau malam mereka bisa minum pigur atau kamput, kuingatkan mereka hati hati, Â tenggen kau kalau terlalu banyak
Terima kasih kawan jadi ingat juga kau cakap Medan. Orang di Medan itu memang lucu. Spedamotor disebut kereta atau honda. Kalau speda motornya merek yamaha sebutannya honda yamaha.
Dulu laundry untuk dry cleaning hanya ada satu, mamanya Globe. Kalau mau melaundry pakaian mengatakannya mengglobekan baju....hehe
Semoga menghibur, diawal pekan ini