Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jantungan, Kacang Bogor dan Pisang Rebus

15 Maret 2012   00:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 3964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168680" align="aligncenter" width="607" caption="kacang bogor, asyikkk..............foto andika"][/caption] Bukan karena dapat informasi dari teman di Kuala Lumpur jika hari Selasa dua hari lalu ketika dia Check Up Rutin ternyata dokter yang memeriksanya sarankan langsung diambil tindakan lanjutan soal jantungnya hari itu juga, saya sarapan kacang bogor pagi ini. Di Klinik terkenal di Kuala Lumpur itu memang banyak dikunjungi orang Indonesia, bahkan informasinya lebih 90 persen pasiennya yang berobat dan check up di klinik itu adalah orang Indonesia. Mas saya  barusan selesai operasi jantung di tulisnya via bbm, dokter bilang kalau tidak diambil tindakan segera mungkin sesuatu yang tidak diharapkan bisa terjadi ditulisnya. Memang seperti biasanya dokter ahli jantung dan hati ini di klinik itu akan mengambil tindakan segera jika ada hal yang perlu dilakukan tindkan lanjutan. Dokter  ahli jantung klinik itu akan memberitahu jika pada waktu diambil tindakan ternyata ada penyumbatan maka akan diambil tindakan sekaligus perkiraan biayanya. Maka perlu disiapkan biayanya, paling tidak pada awal diambil tindakan sebesar kurang kurang lebih 5000 ringgit, kurang lebih 15 juta rupiah. Setelah diambil tindakan yang cuma sebentar itu (biasanya pagi pagi jam 9 sampai jam 14 sudah diperbolehkan pulang ) pada waktu saya antar teman lain. Ternyata teman yang bbm itu didapati ada dua jaringan yang sudah tersumbat satunya tersumbat 93 persen dan lainnya tersumbat 79 persen,  sehingga dokter perlu memasang ring ( biasanya buatan jerman ) dan dikenakan biaya selurunga RM. 33.500 kurang lebihnya 120. juta rupiah, mahal juga ya Ah dokternya saja cari uang, main pasang ring? Tidak, saya tahu persis karena dulu ketika saya antar teman untuk hal yang sama ditempat yang sama, setelah diambil tindakan, dokternya segera memberikan ucapan selamat dan menyalami pasien yang teman saya itu karena ternyata  saluran darah ke jantung yang  diduga memang sudah ada tumpukan bakal penyumbatan, cuma tumpukan bakal penyumbat itu baru sekitar 30 persen,  jadi tidak perlu diambil tindakan pemasangan ring, cukup diberi obat, makan sehat dan banyak berolah raga. Teringat itu saya yang sudah lama sekali tidak makan gula secara langsung dan makan nasi sedikit, masih saja tidak bisa menghindar makan makanan berlemak yang berujung bertambahnya berat badan. Merokok? sudah tidak lagi, sejak kurang lebih 16 tahun lalu stop,  mulai banyak mencoba makan rebusan, biasnya pisang kepok rebus. Pagi ini di dekat tempat kerja ada yang biasa jualan makan rebus rebusan ( memang belum sarapan ), saya minta tolong OB dibelikan jualan yang mebuat saya ngiler ketika melintas dekat tempat kerja tadi "kacang bogor". Sepertinya sudah lama sekali tidak makan kacang bogor yang memang banyak dijual di Bogor dan Jabodetabek. Di Malaysia enggak ada ya mas? Setahu saya tidak ada, enggak tahu juga, nanti jika ada teman malaysia biasanya cerita . Bagi yang belum tahu apa itu kacang bogor, saya kutipkan saja mengenai apa itu kacang bogor, seperti diberikan mas google tadi ketika saya tanya, diantarnya saya ke wikipedia, seperti ini cerita wikipedia mengenai kacang bogor. "Kacang bogor (Vigna subterranea {L.) Verdc. syn. Voandzeia subterranea (L.) Thouars) bukan merupakan kacang-kacangan yang populer di Indonesia. Nama ini diberikan karena banyak dijajakan di kota Bogor, Jawa Barat. Tumbuhan ini diintroduksi ke Indonesia pada awal abad ke-20 sebagai sumber protein baru namun kurang populer karena produksinya yang rendah dan hingga sekarang dianggap sebagai makanan sampingan. Asal tanaman kacang bogor belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari daerah Afrika Tropis. Kini, kacang bogor telah meyebar ke Madagaskar, Mauritus, India, Ceylon, Indonesia, Philiphina, Malaysia, Iowa, New Caledonia, Australia, Amerika Tengah tropis, dan Brazilia. Tanaman ini ini tergolong tanaman legum dan dikenal tahan keterbatasan hara tanah. Buahnya bersifat seperti kacang tanah: masuk ke bawah permukaan tanah untuk pemasakannya. Polongnya membulat, berkerut-kerut, dengan panjang 1 - 1,5cm. Satu polong biasanya berisi satu biji, kadang-kadang dua. bijinya membulat, halus, dan keras jika telah masak dan kering. Warna biji krem, coklat, merah, atau bertutul-tutul. Sebagaimana legum lain, tanaman ini bersimbiosis dengan bakteri pengikat N bebas, dengan membentuk bintil-bintil akar berisi bakteri. Tanaman kacang bogor merupakan herba semusim dengan cabang-cabang lateral yang menjalar di atas tanah. Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun yang berbentuk agak elips. Tangkai daun panjang, tumbuh tegak, dan sedikit berbulu. Bunga kacang bogor termasuk bunga tipe kupu-kupu. Bunga muncul dari ketiak daun dan tumbuh menyebar. Mahkota bunga berwarna kuning muda, kuning tua kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah gelap. Panjang tangkai bunga tidak lebih dari 1,5 cm. Setelah terjadi penyerbukan tangkai bunga memenjang dan masuk ke dalam tanah sebagai ginofora. Buah berbentuk polong bulat. Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Polong yang masak atau tua, dalam keadaan segar berwarna putih dan halus, namun jika kering, berubah menjadi kecoklat-coklatan dan berkerut. Polong berisi 1-2 biji dengan bentuk agak bulat, licin, dan keras. Warna kulit biji bervariasi yaitu putih, krem, coklat, ungu dan hitam". [caption id="attachment_168681" align="aligncenter" width="598" caption="kacang bogor - pisang rebus - foto andika"]

13317712151941916282
13317712151941916282
[/caption] Salam sukses dari Jakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun