Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Malaysia Kebanggaan Menjadi "Datuk", Tidak Cukup Di Ucapkan Tetapi Juga Di Tempelkan

5 Februari 2011   14:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 18147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_88744" align="aligncenter" width="740" caption="Datuk Sharukh Khan, Bintang Fim India Datuk Negeri Melaka (www.bollywood4u.com)"][/caption] Di Malaysia untuk mendapatkan gelar datuk itu tidak sembarangan begitu saja dapat gelar datuk, harus melalui proses dan biasanya diberikan kepada invidu invidu yang mempunyai jasa kepada negara atau sauatu negeri. Gelar datuk boleh diberikan oleh negara atau suatu negeri. Jika saya salah, tolong teman kompasianer malaysia dibetulkan saja, sepert Siti Nurhaliza penyanyi top malaysia yang sangat dikenal di Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam bukan saja di Malaysia. Karena gelaran datuk itu sangat tinggi nilainya, maka ada yang berani memalsukan, seperti yang ketahuan dan geger bulan lalu, ternyata gelar datuk yang selama ini digunaakna oleh sesorang itu palsu, tidak diberikan oleh negeri merata rata dimanapun juga. Malah kabarnya untuk mendapatkan gelar datuk palsu itu menghabiskan uang ratusan ribu ringgit. Gila Bener Lee Chong Wee, pebulu tangkis malaysia, yang dalam kejuaran malaysia open belum lama lalu mengalahkan Taufik Hidayat, juga mendapatbkan gelaran Datuk, sekarang orang orang malaysia harus menyapanya dengan Datuk Lee Chong Wee dan juga untuk Siti Nurhaliza, tidak boleh salah. Tetapi kalau di Indonesia tak usahlah, karena di Indoneia jika sesorang dipanggil datuk untuk orang sumatera itu sebutan untuk kakek. Saya juga meyapa kakek lelaki baik dari pihak ibu maupun dari bapak dengan sebutan Datuk Tidak ada yang salah budaya kan bisa berbeda beda, bisa beza-besa, yakan. Untuk panggilan kakek di malaysia bukan datuk tetepi Atuk, enggak pake huruf D, Bezakan, tak pe itu budaya, kenapa pulak harus di perdebatkan, ya-kan. Di swatu pesta sunatan anaknya teman saya, 10 tahun lepas di tangerang, saya juga dibuat kaget, dibuat tekejut, apa soal, ternyata tuan rumah memperkenal anaknya yang disunat,... ini pengantin sunat namanya Johari, katakan begitu dan yang ini, katanya diatas panggung memperkenalkan siapa siapa keluarganya, dengan memegang orang tua lelaki saibul hajat adalah neneknya Johari,..... saya dan beberapa orang yang kebetulan duduk di depan tekejut dan tidak bisa menahan tertawa, karena geli....hehe. Teman saya bingung, kenapa pak andika tanyanya?, apa soal kok tiba tiba tertawa, (enggak sopan amat ya). cuma kerana teman dekat, saya kira tak apa. Ah tidak, cuma kok lucu saja. Apanya, dia penasaran dan kaget juga, sambil melihat kiri -kanan dan atas - bawah, diantara mereka, apanya yang salah tanyanya Ah, enggak, itu kalau nenek dikampung saya, panggilan untuk si mbah perempuan, bukan lelaki, hehe. saya belum tahu jika di malaysia mbah untuk perempuan dipanggil apa?, nanti mungkin encik amin karim akan memberitahu kita, dia ini pengetahuannya mendunia, bukan hanya di klas pulau pinang sahaja, hehe. Jom encik amin karim sila. Kembali ke datuk malaysia,...... di melaka yang tidak memeliki8 sultan atau raja, ketua menteri atau gubernur jika di indonesia juga dapat memberikan gelaran datuk, termasuk kepada bintang film India Sharukh Khan, kerana Sarukh Khan pernah rekaman wayang gambar ( film ) di Melaka, diberi gelaran Datuk. Datuk Sharuhk Khan. Sempat pro kontar juga dulu pada waktu akan diberikan gelaran datuk kepada Sarukh Khan. Tetapi tetep saja Sharukh Khan datang ke Melaka untuk menerima gelar datuk itu. Trus kaitannya dengan tidak cukup diucapkan tetapi juga ditempelkan, itu maksudnya apa? Saya juga tidak tahu persis, nanti teman teman kompasiners malaysia akan memberikan jawapannya, nanti saya salah lagi, selain memang saya tidak tahu, cuma kepingin tahu, kerana di tempat tinggal saya kok ada beberapa mobil, eh kereta yang parkir degan ditempeli simbol datuk, saya tidak mengerti maksudnya, padahal saya kepingin tahu dan share juga dong untuk kompasiana. Yuk teman teman kompasiner malaysia. silahkan tambahkan, encik bart mohamad dan encik amin karim atau yang lainnya silahkan, jom Kamu jangan ngarang ngarang ya? Lho kok enggak percaya amat dengan saya , apa apa maunya disalahkan, kalau tidak percaya, ya tengok saja yang ini. [caption id="attachment_87526" align="aligncenter" width="448" caption="simbol persatuan datu datuk melaka, foto dok rudi esape"]

129691485323070724
129691485323070724
[/caption] Selamat malam selamat beristirahat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun