Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malaysia, TKW dan TK India Mesra

31 Oktober 2010   04:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:57 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_309777" align="alignleft" width="225" caption="TKW Indonesia, sedang menunggu majikannya selesai berbelanja disupermarket, foto rudi esape"][/caption] Selain TKI dan TKW yang membanjiri Malaysia hingga saat ini adalah TK asal India, Nepal, Myanmar dan beberapa negara lain seperti Philipina dan Laos. Sejak Malaysia mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja tempatan ( lokal ) tahun lalu dan tidak lagi menggunakan tenaga kerja asing, maka tenaga kerja India yang umumnya adalah lelaki banyak yang pulang atau di pulangkan. Jika dulu pekerja tukang sapu jalan, tukang sampah dan karyawan warung mamak, banyak orang India, maka sekarang di tempat tempat mereka bekerja dulu mulai sudah tidak tampak lagi, bahkan banyak warung mamak ( resto ala india muslim ) yang mempkerjakan mereka tutup dan jikapun bertahan mereka menggunkan TKW atau dari Myanmar. Kemarin sore sewaktu mengatar isteri berbelanja bulanan di supermarket, saya berjumpa dengan salah seorang perempuan dengan trolly penuh barang, ternyata dugaan saya tidak salah , sewaktu saya ajak dia langsung ngomong bahasa jawa, mbak iki kerjo kene wis suwe to?........sampun pak wis limang taon, jawabnya. Piro entuk gaji ne saben bulane?...........lumayanlah pak, petungngatus ( 700 ) ringgit. Kerja ne oppo to siembak iki?............iku neng londri, cedak kene kok. Yo wis yo pak, iku majikanku wis balik rene. yo wis, slamet lan ati ati yo. maaf kalau bahasa jawanya kasar dan tolong terjemahin dong ke bahasa Indonesia, aku orra iso, hehe Sudah tujuh ratus ringgit gajinya, lumayanlah, karena banyak yang tenaga kerja Indonesia di malaysia yang umumnya TKW dan yang bekerja sebagai pembantu rumah gajinya walaupun sudah bekerja tiga tahun paling tinggi bergajin cuma 500 ringgitan. KBRI Kuala Lumpur sekarang tidak akan memperpanjang paspor TKW yang akan memperpanjang  ijin kerjanya, jika gajinya tidak minimal 600 ringgit dan majikan tidak datang untuk memperpanjang kontrak kerja yang harus ditanda tangani bersama di KBRI Kuala Lumpur. Ada atau tidak ada MoU mengenai TKI, yang sekarang belum selesai antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah malaysia gaji TKW harus minimal 600 ringgit. Yok oppo to kok koyone suwe tenan iku MoU Pulang dari Supermarket kemaren sore itu, saya mampir lagi mengantar anak bongsu saya gunting rambut di langganan kami di tempat gunting rambut di pertokoan kampung pandan. Toko gunting rambut ini, millik orang malaysia india dan pekerjanya dua orang impor dari India, TK India. saya baru tahu jika tukang cukur rambut ini asli orang India setelah lebih dari dua tahun menjadi langganannya. Saya memang tidak banyak tanya tanya kalau lagi gunting rambut disini, selain memang cukup ramai jika saya lagi gunting rambut bersama anak anak disini,.....proses gunting rambut disini atau di Malaysia umunnya cepat sekali, sreg sreg sudah, wakjtu sangat berharga, tidak dilama lamakan. Dan tukang cukurnya juga kalau diajak bicara, jawabnya seperlunya, ternyata dia orang india asli yang memang belum bisa bahasa melayu, sayapun tahunya baru kira kira tiga bulan lalu, pantesan....hehe. Nah kemarin terbalik dia yang tanya tanya saya, apa kabar kok sudah lama tidak kesini, mana anaknya yang satu lagi, walaupun menggunakan bahasa melayu yang belepotan, tetapi okelah You sudah berapa lama disini, sudah tiga tahun lebih jawabnya, saya punya anak umur tiga tahun didekat cenai India sana,.....haha. Iya katanya,  waktu saya baru kawin, perlu biaya hidup, makanya saya cari kerja di malaysia. lah ini dia, mungkin salah satu penyebab yang suka menjadi persoalan dengan TKW kita. Sudah tahu rasanya, punya isteri, lalu ditinggal jauh bertahun tahun. TKW juga suka tergodsa denga TKIndia yang umumnya berbadan besar dan guanteng guanteng,....... kalau enggak tahan pak kata beberapa TKW di bandara KLIA yang pernah saya jumpai beberapa bulan lalu yang mau pulang kampung,....kalau kita tidak merem dan tidak menghindar dari TKIndia atau Bangla......modarr pak, merusak iman dan merusak jiwaaa....hahahahaha mereka tertawa. Okeh sing hamil konco konco dan duwik-e hilang bablas orra onno sing digowa balik maning, olalala Si Tukang cukur India tadi menjelaskan, untuk bisa bekerja di malaysia, mereka melalui agen yang mengurus, rata rata mereka mengeluarkan uang 80 ribu India rupee atau 11.700 ringgit Malaysia katanya. Gaji disini, seperti saya ujarnya cuma 700 ringgit kerjanya 11 jam dari jam 8.90 sd jam 10 malam setiap hari nonstop, itu sudah semua semua. Kami tidur disini, ditempat mencukur ini, kalau malam diberesin supaya bisa tidur diruang yang total seluruhnya cuma 5x2 meter. mandi ditempat umum, makan diwarung mamak. Kesian juga ya. Pulang tiga tahun sekali. Ongkosnya jika sekali jalan ke India sana 600 ringgit , jika pulang pergi bisa 700 ringgit itu baru tiket pesawatnya, dia menambahkan. Kami juga harus bayar levi, pajak orang asing ke pemerintah malaysia, sebanyak 2500 ringgit pertahun, sekarang mau naik lagi katanya. Encik pinjamkan saya wanglah katanya saya mau pulang, nanti saya balik lagi. Oalah enak men to kowe, emangnya gwa TKW suka kena tepo oarang India. Soal TKW kena tipu TK India, ceritanya banyak sekali. hari Jumaat lalu teman saya yang di penang cerita, sekarang yang dia ketahui ada 7 bayi anak perempuan Indonesia yang bekerja di Penang, bapaknya orang India, hidungnya mancung mancung rada item item, mau apa lagi, lah mau sama mau, malah ada yang duwitnya semua diserahkan ke si India bandel bandel itu katanya, oalah yung yung pie to. Lain cerita, tahun lalu, ada ribut ribut kecil antara TKI dengan TKIndia, soalnya karena TKI merasa tersaingi sudah tidak dilirik lagi oleh TKW, karena mereka lebih suka pacaran dengan TKIndia atau bangla, makanya jika ketemu TKIndia atau bangla TKI kesal, lalu TKIndia dipukuli mereka......hehe. Ternyata setelah diusut usut petugas persoalannya, TKI India ini pintar, semua gajinya diberikan ke TKW untuk dikelola, dia tinggal minta sesuai kebutuhan, tetapi si TKW tidak sadar jika dengan titipan itu gajinya malah ketorok, kepakai juga oleh si India, dia si TKW malah mensubsidi si TKIndia.........dan cilakanya lagi, jika si India ini minta apapun, akan diberi dan dilayani oleh si TKW, sehingga banyak yang berbuah dan menghasilkan. Setelah berbuah, maka sawah terkena hama tikus, tikusnya kabaur entah kemana, tinggallah padinya menguning dan mau tidak mau harus panen pada waktunya. Sedih sekali. Yo wiss yo jangan panjang panjang ceritanya, sedih. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun