Mohon tunggu...
Andi Juan
Andi Juan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Kata - Kata Adalah Pintu Gerbang Menuju Dunia Baru, Tempat Imajinasi Tidak Memiliki Batas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nostalgia Permainan Masa Kecil di Tengah Gempuran Teknologi

30 Mei 2024   17:41 Diperbarui: 30 Mei 2024   17:54 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/ShivalMusical Beats

Di masa kecil, dunia permainan anak terasa begitu sederhana namun menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Saat itu, teknologi belum secanggih sekarang, sehingga anak-anak memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka untuk bermain. Namun, seiring perkembangan zaman, banyak permainan masa kecil yang kian terlupakan dan tersingkir oleh kemajuan teknologi.

Ingatan akan kembali memutar masa-masa ketika anak-anak berlarian di halaman rumah atau lapangan, bermain petak umpet, atau menghabiskan waktu berjam-jam dengan permainan tradisional seperti bermain kelereng, lompat tali, layangan, bermain karet, dan gasing. Permainan-permainan ini mengajarkan pentingnya kreativitas, kerja sama tim, dan kemampuan untuk bersosialisasi secara langsung.

Siapa yang tidak ingat keseruan saat bermain petak umpet? Mencari tempat persembunyian terbaik, menahan napas agar tidak ketahuan, dan merasakan debaran jantung setiap kali terdengar suara langkah kaki mendekat. Atau saat bermain engklek, dimana anak-anak harus melompat dengan satu kaki sambil melempar kreweng ke kotak-kotak yang digambar di tanah. Permainan ini mengasah keseimbangan dan ketangkasan.

Lompat tali juga menjadi permainan favorit di masa kecil. Anak-anak bergiliran melompat melewati tali yang diayunkan naik turun oleh dua orang lainnya. Semakin tinggi ayunan tali, semakin sulit untuk melompatinya, menambah tantangan dan sensasi menggelitik di perut setiap kali berhasil melewatinya.

Tidak ketinggalan, gasing yang merupakan permainan tradisional asli Indonesia. Siapa yang tidak pernah merasakan kegembiraan saat melihat gasing berputar dengan stabil dan lama di atas tanah? Pemandangan ini seolah menghipnotis anak-anak untuk terus mengamati dan menikmati putaran gasing yang mereka mainkan.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, banyak anak-anak yang lebih tertarik pada permainan digital seperti video game, aplikasi ponsel, atau media sosial. Kemudahan akses dan daya tarik visual yang disajikan oleh permainan digital ini membuat anak-anak enggan untuk keluar rumah dan bermain permainan tradisional seperti dulu.

Meski demikian, tidak seharusnya kita melupakan permainan masa kecil yang telah mengajarkan banyak nilai-nilai penting dalam kehidupan. Permainan tradisional tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kerja sama tim. Di tengah arus perkembangan teknologi yang tidak terbendung, kita harus tetap melestarikan warisan budaya ini agar generasi mendatang dapat merasakan kegembiraan yang sama seperti yang kita rasakan di masa kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun