Mohon tunggu...
Andi Ismail M. Natsir
Andi Ismail M. Natsir Mohon Tunggu... wiraswasta -

Life is good. Domisili Lhokseumawe, Aceh. Asal Ogan Ilir, SUMSEL. Bapak RT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gratis...!!!

1 November 2012   01:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13517453332023559745

Pernahkah anda mendengar –atau tahu – tentang kisah antara seorang anak kecil dan ibunya...?, jika anda pernah mendengar atau pernah tahu tentang kisah ini saya ingin mengajak anda untuk mengingatnya kembali. Seandainya ada diantara anda belum pernah mendengar ataupun belum pernah mengetahui sama sekali tentang kisah seorang anak kecil dan ibunya ini, semoga kisah ini dapat menambah perbendaharaan anda sehingga kisah ini dapat kita bagikan kepada orang-orang yang kita cintai.

Suatu ketika,

Seorang Ibu yang penyabar...., dengan peluh dan lelah setelah seharian beraktivitas ditempat kerjanya.

Datanglah anaknya yang ia cintai menghampirinya dengan membawa selembar kertas...., sambil menyerahkan kertas tersebut ia mengatakan pada ibunya....

Bu..., ini daftar biaya yang harus ibu keluarkan untuk semua pekerjaan yang ibu amanahkan kepada saya hari ini... “sang anak memulai pembicaraannya”.

Sang ibu pun mengambilnya lantas membuka dan mebacanya, yang isinya......

# untuk mencuci piring Rp. 1.500,-

# untuk menyapu, mengepel rumah, dan menyapu halaman Rp. 2.000,-

# untuk menjaga adik Rp. 5.000,-

# untuk menyiram bunga Rp. 1.500,-

Jadi semuanya berjumlah Rp. 10.000,- ..., dan untuk aku rajin belajar selama ini aku minta dibelikan sepeda baru.

Sang ibupun dengan penuh kasih sayang mengambil pena yang terletak tak jauh dari anaknya..., kemudian sang ibu pun menulis dibalik kertas yang ditulis oleh sang anak. Setelah ia selesai menulis dikertas tersebut lalu sang ibu pun menyerahkan kepada anaknya.

Dengansuara lirih namun dapat didengar oleh ibunya, sang anak mulai membaca apa yang ditulis oleh ibunya, yang isinya.....

#untuk membesarkan, menjaga, dan membawa mu kemana-mana selama 9 bulan 10 haridalam rahim ibu...“GRATIS”.

#untuk melahirkan mu yang bersimbah darah antara perjuangan hidup dan mati... “GRATIS”.

#untuk menjaga mu dan terbangun dimalam hari agar kau tidak digigit nyamuk dan mengganti popok mu hingga kau besar... “GRATIS”.

#untuk membesarkan dan merawat mu hingga kini...”GRATIS”.

Jadi kakak tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali untuk membayar apa yang telah ibu berikan dan perbuat untuk kakak, alias....”GRATIS”.

Kemudian setelah membaca semua itu sang anak merobek kertas tersebut lalu mendatangi ibunya kemudian mencium tangan dan memeluk ibunya....sambil berkata,

“Bu...maafkan aku....., aku sangat menyayangi ibu...., ibu adalah segala-galanya bagi ku..., lalu keduanya pun larut dalam pelukan penuh kehangatan.

Mungkin kita pernah menjumpai hal secam ini dalam keseharian kita. Atau bahkan mungkin kita pernah berbuat demikian.

Jika saat ini ibu kita masih ada, dan ia berada di dekat kita...peluklah ia, dekap ia dengan penuh kasih kasayang sambil kita ucapkan permohonan maaf atas kesalahan yang telah kita perbuat selama ini. Ibu dan ayah kitaatau mungkin kita yang telah menjadi orang tua bagi anak-anak kita, yakinlah mereka tidak akan pernah meminta balasan atas kebaikan yang telah mereka berikan. Dan kita pun pastilah sangat menyadari bahwa kebaikan yang telah mereka berikan tidak akan pernah sanggup bagi kita untuk membalasnya.

Dan sudah selayaknya seperti itu pula lah kita, jangan pernah berharap agar kebaikan yang telah kita lakukan untuk anak-anak kita untuk mendapatkan balasan terlebih lagi jika balasan yang kita harapkan berupa materi. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun