Pengertian Ekonomi IslamÂ
Ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang berdasarkan pada nilai atau ajaran islam. Sebagai ilmu ekonomi, ekonomi islam harus di kembangkan keilmuannya supaya dapat di temukan formulasi ekonomi islam yang benar-benar sesuai dengan prinsip syariat islam. Ekonomi islam merupakan system ekonomi solutif, Dimana system ekonomi islam dapat menjawab kegagalan yang terdapat dalam sistem ekonomi konvensional, baik sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis, dengan menawarkan solusi yang dapat memberikan kesejahteraan yang maksimal kepada umat. (Ekonomi Syariah, Dr. Alexander Thian, M,Si., 2021)
Hakikat Ekonomi Islam
- Ekonomi islam ingin mencapai masyarakat yang berkehidupan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
- Dalam ekonomi islam diharapkan tercapainya pemuasan secara optimal berbagai kebutuhan jasmani dan rohani yang seimbang, baik bagi perseorangan maupun masyarakat.
- Dalam ekonomi islam di larang menimbun harta benda dan menjadikannya terlantar.
- Dalam harta benda tersebut terdapat hak untuk orang miskin. Oleh karena itu, harus di nafkahkan, sehingga dapat di capai pembagian rezeki.
- Dalam ekonomi islam, perniagaan di perkenankan tetapi riba di larang.
- Tidak ada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran perbedaan hanyalah perestasi kerja. (Ekonomi Syariah, Dr. Alexander Thian, M,Si., 2021)
Ciri-ciri Ekonomi Islam
- Adanya keyakinan bahwa manusia hanya memegang amanah dari Allah sang maha segalanya.
- Adanya pengakuan terhadap hak individu, tapi dibatasi agar tidak terjadi monopoli yang merugikan masyarakat umum.
- Adanya konsep halal dan haram dimana semua produk (barang dan jasa) harus bebas dari unsur haram yang di larang dalam islam.
- Adanya sistem sedekah, yakni distribusi kekayaan secara merata dari yang kaya kepada yang kurang mampu.
- Tidak memperbolehkan adanya bunga atau tambahan dari suatu pinjaman sehingga utang piutang hanya memperbolehkan bagi hasil.
- Adanya larangan menimbun harta bagi umat islam. (Ekonomi Islam Inspirasiku, Nur Asyidah 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H