Modal cekak tak masalah, sebab yang besar sulit diraih. Setidaknya, bagi pemula. Merintis usaha butuh taktik. Keterbatasan modal, bukan halangan. Jadikan tantangan.
Konsiten mengembangkan usaha, akan membuat arus kas lancar. Bank mudah memberi kredit. Saya mengalaminya.Â
Kurang lebih 12 tahun mengembangkan bisnis apotek, bank lancar kucurkan kredit. Setiap tengat waktu pelunasan hampir kelar, kredit baru datang ditawarkan.
Timbang-timbang dulu, kemampuan membayar perlu dihitung. Macet kredit, macet usaha.
Kala wabah melanda, keringanan pembayaran diberikan. Cukup bayar bunga saja atau perpanjangan waktu kredit. Okelah, karena memang bisnis saat ini, karut marut tak karuan.
Jangan terpukau kisah ini, karena cerita keren ini bukan tentang saya. Tentang kawan komunitas berlari saya. Sahabat yang dimasa pandemi ini, justru lebih kreatif membuka pintu rezekinya, walau modalnya cekak.
Bantaeng Runners Community (BRC), nama komunitas kami. Kini, menjelang 4 tahun berdiri. Rerata mereka diusia produktif. Kisaran 20 - 35 tahun. Saya, di atas angka 40. Lebihnya, jangan ditanya.
Melihat upaya mereka, motivasi saya pompakan. Semangat digelorakan, saya membuat kampanye kecil-kecilan.
'Belanjalah di warung sahabat", demikian inti promonya. Saya pun membuat daftar members yang lagi merintis usaha. Lengkap dengan jenis jualannya.