Pilkada yang damai tentu bukan harapan utopis belaka, semua bisa diterapkan disemua daerah sepanjang peserta Pemilu komitmen dengan konsekwensi demokrasi, menang dan kalah. Penyelenggara Pemilu yang beritengritas, jujur dan adil serta aparat kemanan yang kokoh menjaga kedamaian, akan menjamin pemilihan berlangsung demokratis dan berkualitas.
Pilkada Bupati Bantaeng, dihelat dengan simulasi elektronik voting pertama dan terbesar di Indonesia untuk menuju pemilu jujur dan murah. E-voting 30% lebih murah daripada pemilu konvensional. Angka, kurang lebih tujuh milyar biaya pilkada kami, telah melahirkan sosok pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat dengan 83% kemenangan. kini Bantaeng, telah meraih kurang lebih 50 penghargaan atas dedikasi rakyat dan pemimpinnya.
Beberapa Gubernur, Bupati, Walikota produk pemilihan langsung, memang terdapat kualitas yang diragukan, berpoliti uang agar mereka terpilih, juga ada yang terjerat kasus korupsi. Tetapi juga sangat banyak, pimpinan daerah yang sukses membawa daerahnya sesuai ekspektasi rakyat yang memilihnya. Kelak semoga, Perppu divoting dengan nurani, dan jikalau gagal lagi semoga MK mengembalikan hak pilih rakyat yang kini seolah ibarat telur berada di ujung tanduk kambing yang bengkok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H